PALU – Program Pesantren Kilat (Peskil) yang dilakukan Sanggar Seni Kaligrafi Alhasymi Pusat Palu, setiap tahunnya terus menghasilkan kader-kader yang handal dalam setiap iven.
Puluhan peserta Peskil yang dilatih selama kurang lebih dua pekan telah mendapatkan manfaatnya belajar kaligrafi. Bahkan sebagian dari mereka telah mewakili kota ini ke ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. Ada pula yang mewakili kampus tempat mereka kuliah.
Menjelang bulan suci Ramadhan, pengurus Sanggar Seni Kaligrafi Alhsyimi kembali membuka kesempatan bagi pelajar dan mahasiswa untuk belajar kaligrafi. Pendaftarannya dimulai pertengahan bulan Mei mendatang.
Selain diajarkan kaidah tujuh jenis tulisan, peserta juga akan diajarkan melukis kaligrafi atau kontemporer. Setiap usai Shalat Subuh berjamaah, peserta akan diberikan jadwal memberikan kultum, tari jepeng hingga puisi.
Ketua Panitia Peskil, Sadiq, Senin (26/03), mengatakan, pihaknya menargetkan tahun ini jumlah peserta harus lebih banyak dibanding tahun lalu. Untuk itu, panitia memanfaatkan momen MTQ tingkat provinsi di Morowali sebagai lokasi untuk mempublikasikan kegiatan Peskil tersebut.
“Jadi pihak panitia akan membuat pamflet dan brosur dibagikan di lokasi MTQ. Kita juga akan buka stand disana (Morowali),” kata Sadiq.
Selain itu, panitia juga memaksimalkan mading (majalah dinding) di kecamatan, termasuk akan menyurati sekolah-sekolah yang ada di Kota Palu.
“Tujuannya agar setiap lomba, sekolah tidak lagi kebingungan mencari peserta untuk diikutkan, seperti aksioma dan lainnya.
“Setiap sekolah nantinya akan memilik kader,” pungkasnya. (NANANG IP)