PALU- Ketua Umum Sanggar Seni dan Pesantren Kaligrafi Al Quran Alhasyimi Pusat Palu, Mohammad Arief, mengatakan, pihaknya ke depan,akan membangun perkampungan kaligrafi di daerah dekat pusat kota.
Arief menjelaskan, dirinya telah memiliki lahan pribadi, namun masih terkendala dalam penganggaran. Meski demikian, Alhasyimi tetap optimis cita-cita tersebut bisa terwujud untuk memasyarakatkan kaligrafi Al Quran lebih luas lagi.
“Mengapa tidak. Kita dengan jumlah kader yang sudah cukup banyak, tidak menutup kemungkinan membangun perkampungan kaligrafi. Walaupun dari segi dana kita kesusahan cita-cita itu tetap ada,” kata Arief belum lama ini.
Pengajar di Madrasah Insan Cedekia Kota Palu ini menggambarkan, konsep perkampungan kaligrafi tersebut, yakni ketika orang berkunjung bisa langung belajar, meskipun tidak menginap di kampung kaligrafi itu. Jadi ada nilai-nilai pelajaran yang dapat diambil pengunjung saat memasuki kampung tersebut.
“Diterangkan disitu jenis tulisan misalnya naskhi, mushaf, jadi dalam kampung dengan sendirinya orang itu belajar kaligrafi,seperti itu konsepnya kedepan,” tambahnya.
Menurutnya, di kampong itu tersedia fasilitas rumah menginap bagi pengunjung dari luar kota, bahkan disiapkan pengajar..
Menurutnya, saat ini terkendala dalam peyediaan lahan, bila lahanya sudah ada, maka menurutnya hal itu tidak susah. Karena Alhasyimi sudah memiliki modal besar, yakni pesantren kaligrafi dan kedepan kita akan pindahkan ke lokasi tersebut Sementara lokasi pesantren saat ini masih terlalu sempit.
“Cikal bakal, kalau untuk pengembangan di sini kan agak susah, karena lahan di sini agak susah. Yang pasti Palu dan sekitarnya untuk pembangunan daerah.
Kita berusaha bagaimana mesyarakatkan kaligrafi ini. Kalau misalnya di acara pesta, ada pembacaan ayat suci Al Quran di kampung kita nanti. Kita akan menulis Al Quran, dengan sendirinya masyarakat mengetahui,” tutupnya. (NANANG IP)