Alhamdulillah, Sulteng Miliki Organisasi Mualaf

oleh -
Inisiator “Saudara” Habib Ali bin Muhammad Aljufri memberikan sambutan pada pelantikan pengurus Saudara yang dirangkaikan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1439 Hijirah. (FOTO: IST)

PALU – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Ajufri melantik pengurus Solidaritas Dakwah untuk Rahmatan Lil Alamin (Saudara). Organisasi ini merupakan wadah pembinaan para mualaf.

Pelantikan berlangsung di kediaman Habib Ali, Jalan Bakuku, Kamis (21/09), sekaligus menandai peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1439 Hijriah.

Hadir pada pelantikan tersebut, Rusdi Mastura dan Nasution Camang yang bertindak selaku Pembina Organisasi Saudara. Hadir pula ormas/OKP, diantaranya Dewan Dakwah Islamia Provinsi Sulawesi Tengah, GPII Sulteng dan lainnya.

Habib Ali mengatakan, Organisasi Saudara akan memberikan pembinaan keagamaan, bimbingan pengetahuan keagamaan termasuk didalamnya tulis Al-Quran.

Frasa Saudara, kata dia, dipilih menjadi nama organisasi itu karena dalam konteks Islam mempunyai spektrum yang luas.

BACA JUGA :  PT CPM Serahkan Bantuan Sarana Air Bersih, 25 KK Sudah Menikmati

“Bahwa sesungguhnya mukmin itu bersaudara. Pada konteks ini, para muslim baru ini adalah saudara baru yang harus dibina secara fokus dan terarah. Jadi jalankan amanah ini karena Allah bukan yang lain. Kelak kita semua akan dimintai pertanggung jawaban dari amanah itu sekecil apapun,” pesan salah satu tokoh intelektual Islam itu.

Pembina Organisasi Saudara lainnya, Rusdi Mastura, meminta agar pengurus menggelar pertemuan rutin di kediaman para anggotanya. Dalam setiap pertemuan itu, selain membahas dinamika organisasi juga dilakukan ceramah atau kajian keagamaan. Karena misi utama dari organisasi Saudara adalah pembinaan mental spiritual anggotanya.

“Nanti pertemuan berikutnya di rumah saya saja, karena istri saya (Vera Rompas) adalah mualaf,” katanya.

BACA JUGA :  DKM IMIP dan Alkhairaat Gagas Beragam Program Sosial dan Keagamaan

Para mualaf, kata Cudy, perlu diberi pemahaman soal ketauhidan. Penting, karena konsep ketahuidan sangat urgen dengan teologi Islam.

Bendahara Saudara, Treasya Louyse, mengatakan, pasca pelantikan pengurus, pihaknya akan melakukan pertemuan rutin dua minggu sekali di kediaman para anggota mualaf, untuk memperat silaturahmi.

Pihaknya juga terus mendata mualaf agar mau menjadi anggota. “Saya sebagai mualaf merasa perlu ada organisasi sebagai wadah untuk berhimpun. Saya bersyukur, kehadiran organisasi ini bisa membuat para mualaf mempunyai wadah untuk bertanya berbagai hal tentang keagamaan,” katanya. (RIFAY)