PALU – Anggota DPRD Palu, Marcelinus mengaku mendapat laporan warga terkait adanya dugaan pelaksanaan pembangunan ruang sekolah secara fiktif di SDN 1 Tatura Kota Palu.
“SDN 1 Tatura Palu pernah mendapatkan dana bantuan sosial renovasi dari pemerintah pusat untuk pembangunan sejumlah ruangan pada tahun 2018 dengan total anggaran Rp,1,5miliar lebih, dan pembangunannya diduga fiktif,” ujar Anggota DPRD Kota Palu asal Partai Perindo itu, Selasa (11/08).
Kata dia, sebagaimana dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ia kantongi, dana bantuan itu digunakan antara lain, untuk rehabilitasi gedung A yakni ruang kelas II A, II B, II C,IV B, VIA, VI B, VI C, dan ruang UKS. Serta gedung B antara lain ruang kelas III A,III B,III C, V A, V B dan V C dengan anggaran Rp98,9juta.
Sedangkan untuk pembangunan baru, dalam RAB diperuntukan bagi pembangunan Gedung C, terdapat tujuh item pekerjaan ruangan. Antara lain ruang kantor, ruang kepala sekolah, perpustakaan, ruang kelas I A, I B, IC dan WC dengan anggaran pembangunan baru Rp1 miliar lebih.
“Berdasarkan laporan warga, terjadi dugaan pembangunan fiktif disejumlah ruang gedung C. Dari 7 item pekerjaan, hanya empat item diantaranya yang dilakukan pembangunan baru. Yaitu hanya ruang kelas I A, I B, IC dan WC,” beberanya.
Dia melanjutkan, untuk ruangan kantor kepala sekolah dan perpustakaan, pihak sekolah hanya menggunakan bangunan yang lama. Alias tidak melakukan pembangunan baru sebagaimana peruntukan dana dalam RAB.
“Saya sudah tinjau langsung di sekolah. Tiga bangunan yang harusnya dibangun baru, ternyata hanya menggunakan bangunan lama. Hanya berganti cat,” katanya.
Harusnya kata Marcelinus, tiga item pekerjaan ruang itu dibangun dengan bangunan baru, sebagimana laporan pekerjaan dalam RAB. Olehnya, pihaknya akan meminta penjelasan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan terkait laporan warga ini.
“Yang jelas dokumen RAB itu menyebut pembangunan baru. Kami butuh informasi soal ini, siapa tau ada perubahan perubahan perjanjian kerja,” tandasnya. (YAMIN)