Aksi Wabup Mengamuk Menular ke Morut

oleh -
Foto Bupati Morut, Aptripel Tumimomor yang dibuang oleh Wabup Asrar Abdul Samad. (FOTO: IST)

MORUT – Masih segar dalam ingatan ketika Wakil Bupati (Wabup) Tolitoli, Abdul Rahman Hi Budding, saat pelantikan pejabat di daerah itu. Tak hanya mengamuk, adu jotospun nyaris terjadi antara Wabup dengan Bupati M. Saleh Bantilan.

Aksi yang sama kembali terjadi saat pelantikan pejabat Eselon III yang dipimpin Bupati Morowali Utara (Morut), Aptripel Tumimomor, di Ruang Pola Kantor Bupati, Kolonodale, Jumat (09/02). Bupati Aptripel melantik 49 pejabat eselon III dan 84 pejabat eselon IV.

Kala itu, Wabup Morut, Asrar Abdul Samad, yang duduk berdampingan dengan Bupati tiba-tiba berdiri dan menemui protokoler, lalu merampas naskah SK dan merobek-robeknya di depan hadirin, sambil berteriak-teriak “hentikan pelantikan ini, jangan dilantik, jangan dilantik”. Wabup juga terdengar mengeluarkan kalimat “kenapa mobil dinas saya dipakai tanpa sepegentahuan saya, saya ini seperti tidak dihargai”. Dia pun menendang meja yang ada dihadapannya.

BACA JUGA :  Kakanwil Kemenkumham Sulteng Dorong Sinergi, Rupbasan Palu Perkuat Koordinasi dengan Gakkum KLHK

Setelah itu, para petugas keamanan langsung mengamankan wabup dan menggiringnya ke ruang kerjanya.

Kemarahannya belum selesai. Di ruang kerjanya, wabup melemparkan foto bupati lewat jendela. Belum puas, wabup lalu menuju depan ruang pelantikan dan kembali berteriak-teriak “segera hentikan pelantikan”.

Petugas akhirnya membawanya ke rumah jabatan. Namun saat melintas di teras kantor, wabup sempat menendang pintu tengah mobil dinas bupati hingga penyok.

“Kami dari aparat langsung mengamankan Pak Wabup untuk meredam situasi,”  kata Kapolres Morowali, AKBP Edward Indharmawan.

Sumber di Morut, mengatakan, meskipun duduk berdampingan, namun bupati dan wabup tampak tidak pernah saling sapa. Hingga pukul 17.00 Wita, Bupati Aptripel Tumimomor dan para pejabat yang dilantik masih berada di ruang pelantikan. Pelantikan tetap berlangsung hingga selesai.

BACA JUGA :  Perusahaan Belum Ganti Rugi Lahan, Warga Morut Minta Keadilan di PN Poso

Wabub Asrar membenarkan semua tindakan yang dilakukannya saat pelantikan tersebut dan menyatakan siap bertanggung jawab kemanapun, khususnya kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri.

Ia menilai, pelantikan tersebut cacat hukum karena tidak melalui prosedur yang benar seperti pembahasan di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Dirinya sama sekali tidak pernah dilibatkan.

Akhir bulan lalu, Wabup Tolitoli Abdul Rahman Hi Budding mengamuk, juga karena merasa tidak dilibatkan dalam pelantikan pejabat. (HARIS/FAUZI/RIFAY)