MAKASSAR – Akses Jalan Trans Sulawesi Palopo-Toraja, Sulawesi Selatan, putus akibat longsor yang terjadi pada Jumat (26/06) sore.
Meski demikian, pihak Pertamina memastikan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) untuk wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara tetap aman.
Titik longsor terjadi di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo. Longsor ini setidaknya membuat 9 rumah warga lenyap terbawa longsor dan menutup akses jalan Trans Sulawesi Palopo-Toraja.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII PT Pertamina (Persero), Hatim Ilwan, menjelaskan, pihaknya telah mengambil beberapa langkah antisipatif untuk mengamankan distribusi BBM dan LPG ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
“Jalur distribusi LPG untuk sementara waktu akan dialihkan, sedangkan untuk distribusi BBM tidak ada kendala,” jelasnya.
Sebagai informasi, sejak Agustus 2019, pasokan BBM untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara didatangkan dari Fuel Terminal (FT) Pare-Pare.
“Sehingga tidak akan terjadi kendala dalam distribusi BBM ke dua kabupaten tersebut lantaran tidak melewati jalur putus tersebut,” ujarnya.
Namun, lanjut Hatim, agen LPG di wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara tidak dapat mengambil pasokan dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Palopo.
“Agen LPG yang saat ini tengah mengambil pasokan LPG di SPPBE Palopo harus memutar melalui Kabupaten Sidrap untuk kemudian bisa mencapai Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara,” lanjutnya.
Pihaknya telah menginstruksikan untuk mengalihkan sementara pasokan LPG ke SPPBE Sidrap dan SPPBE Pinrang.
“Kami juga membuka koordinasi dengan Pemda setempat mengenai potensi keterlambatan pasokan LPG di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara,” ungkap Hatim.
Hatim mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap bijak dalam menggunakan LPG serta melaporkan jika ditemukan adanya penyalahgunaan konsumsi BBM dan LPG di lapangan.
“Masyarakat bisa melaporkan penyalahgunaan tersebut ke Call Center Pertamina 135,” pungkasnya. (RIFAY)