Akidah Umat di Wilayah Terpencil Harus Dijaga

oleh -
Pelatakan batu pertama pembangunan masjid Desa Banggaiba Kecamatan Kulawi, belum lama ini. (FOTO: IST)

SIGI – Pembinaan umat Islam dinilai harus menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat. Khusus di wilayah terpencil di Kabupaten Sigi, saat ini masih sangat membutuhkan perhatian tersendiri, agar tetap berada pada kepercayaan, keyakinan sehingga tidak mudah terkontaminasi pada pemahaman lain.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kulawi Raya, Fuad, Rabu (01/08) mengatakan, pembinaan umat di wilayah kerjanya masih membutuhkan perhatian khusus, sehingga kepercayaan dan keyakinan masyarakat Islam tetap terjaga.

Belum lama ini, dirinya bersama Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta telah berkunjung ke Desa Banggaiba, Kecamatan Kulawi. Dalam kunjungan itu, Bupati bersama rombongan harus  melalui medan yang berat dengan menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi. Belum lagi harus mengarungi Sungai Lariang selama enam jam.

BACA JUGA :  Ratusan Maba PSDKU Untad Touna Ikuti Masa PKKMB

Di kesempatan itu, Bupati pun didaulat meletakkan batu pertama pembangunan masjid untuk tempat beribadah umat muslim di Desa Banggaiba dan sekitarnya.

Menurutnya, harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama di desa tersebut cukup baik. Akan tetapi, kata Fuad, masyarakat muslim masih membutuhkan perhatian dalam pembinaan agama.

“Di desa tersebut ada masjid akan tetapi kondisinya sangat memprihatinkan. Alhamdulillah Pemkab Sigi sudah membangun masjid permanen dengan harapan masyarakat muslim dapat memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan agama,” terangnya.

BACA JUGA :  YCISM Poso Nyatakan "Perang" pada Paham Radikal dan Intoleran

Dia juga berharap kepada Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng untuk turun langsung melakukan pembinaan, dengan menurunkan mubaligh untuk mengajar Al-Qur’an dan memberikan pemahaman hukum agama.

Sebab, kata dia, selama ini yang mengajar anak-anak mengaji bukan ahlinya, apalagi soal hukum agama.

“Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kemenag Sulteng dalam pembinaan umat. Jangan hanya focus di kota saja, sebab di kota telah banyak mubaligh maupun ustadz yang paham soal baca tulis Al-Qur’an dan soal hukum agama. Wilayah terpancil harus menjadi perhatian. Bila tidak, maka jangan disalahkan bila muncul aliran atau paham lain yang bisa melunturkan akidah warga muslim disana,” harapnya. (HADY)