Stop Operasi untuk Pemulihan Trauma

Senada dengan harapan Deky atas kisah kelam yang dialami banyak petani di wilayah zona operasi, Guru Besar Ilmu Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof Lukman Thahir, menyatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan dari operasi yang sudah tiga kali berganti nama -Camar Maleo, Tinombal dan Madago Raya- itu adalah dengan menghentikannya.

“Karena memang indikator untuk memperlihatkan keberhasilan operasi itu adalah dengan cara menghentikan. Kalau tidak dihentikan orang-orang akan terus bertanya kapan selesai dan sejauh apa keberhasilan dari operasi itu,” kata Pengamat Terorisme di Sulteng itu.

Seorang anak berpapasan dengan anggota Polri bersenjata lengkap saat melakukan penyisiran di permukiman warga mencari terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (7/11/2020). Mediaalkhairaat.id/Faldi

Dia menjelaskan, usul menghentikan operasi itu sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan Sulteng saat ini, yaitu memperlihatkan wajah daerah dengan penuh kedamaian kepada dunia.

Menyambut upaya tersebut, menurut Lukman, maka tidak perlu lagi pengerahan personel aparat Polri maupun TNI bersenjata lengkap di sekitar masyarakat.

Namun, kata dia, penghentian operasi bukan berarti aparat lepas tangan begitu saja, melainkan mengalihkan operasi dengan berbagai program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, dalam rangka pemulihan agar tidak meninggalkan citra yang kurang baik kepada masyarakat.

“Pemulihan kondisi sosial pascaoperasi itu sangat penting, di antaranya menyelesaikan persoalan yang muncul selama operasi berlangsung, seperti kasus salah tembak,” jelasnya.