PALU- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu melaksanakan syukuran di Hari Ulang Tahunnya (HUT) ke 26 ,bertempat di Kafe Dapur Bujj, Hutan Kaombona, Kota Palu, Ahad (24/2) malam.
HUT AJI Palu sedianya jatuh pada 9 Februari, sebab sesuatu hal baru bisa dilaksanakan semalam secara sederhana ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Sekretaris AJI Palu Kartini Nainggolan, dan diserahkan kepada perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM) masing-masing seperti SKP-HAM, Libu Perempuan yang concern dan sejalan pandangan AJI Palu.
Ketua AJI Palu Yardin Hasan mengatakan, dalam 26 tahun sejak berdiri AJI Kota Palu, ia mempertanyakan sumbangsih peran jurnalis dalam memberikan informasi dan edukasi kepada publik.
“Apa memberi dampak positif pada kepentingan publik atau sebaliknya mengambil untung,” tanyanya.
Ia mewanti-wanti kepada jurnalis kebebasan berekpresi saat ini sedang dalam keadaan serius, dan problemnya jurnalis sebagai pelayan publik belum banyak menyentuh kepentingan publik.
“Semoga diusia 26 tahun AJI semakin dekat dengan tujuannya agar masyarakat mendapat advokasi baik dari kita semua, yang oleh undang-undang diamanatkan kepada Jurnalis,” pungkasnya.
Suasana perayaan HUT AJI berlangsung dalam suasana guyub, nampak hadir para pencetus berdirinya AJI Palu 1998 diantaranya Tasman Banto, Ruslan Sangadji serta mantan ketua, sekretaris pada masanya masing-masing, semakin membuat suasana perayaan seperti reuni keluarga.
Ruslan Sangadji memandang HUT ke 26 AJI Palu sebagai refleksi perjuangan teman-teman dulu,untuk menjadi buat semangat kita hari ini.
“Kita boleh keras dalam kritik,tapi harus tetap Washotia (moderat) dalam tindakan,kalau tidak kita tergerus oleh zaman,” pungkasnya.
Mantan Ketua AJI Palu Moh.Iqbal mengatakan, kebebasan berekpresi sekarang mengalami kemunduran. Hal tersebut ditandai beberapa peristiwa kelompok masyarakat sipil dan kelompok jurnalis bekerja untuk masyarakat mengalami tekanan.
Olehnya ia mengingatkan, jurnalis terus meningkatkan kapasitas dan profesionalismenya, tidak berhenti menyuarakan Tri Panji AJI dan tidak melupakan cita-cita pendirian AJI Palu.
Reporter : IKRAM/Editor: NANANG
AJI Palu: 26 Tahun Melayani Publik, Tantangan Kebebasan Pers di Era Modern”
Ketua AJI Palu Yardin Hasan mengatakan, dalam 26 tahun sejak berdiri AJI Kota Palu ,ia mempertanyakan sumbangsih peran jurnalis dalam memberikan informasi dan edukasi kepada publik.
“Apa memberi dampak positif pada kepentingan publik atau sebaliknya mengambil untung,”tanyanya.
Ia mewanti-wanti kepada jurnalis kebebasan berekpresi saat ini sedang dalam keadaan serius dan problemnya jurnalis sebagai pelayan publik belum banyak menyentuh kepentingan publik.
“Semoga diusia 26 tahun AJI semakin dekat dengan tujuannya agar masyarakat mendapat advokasi baik dari kita semua, yang oleh undang-undang diamanatkan kepada Jurnalis,”pungkasnya.
Suasana perayaan HUT AJI berlangsung dalam suasana guyub, nampak hadir para pencetus berdirinya AJI Palu 1998 diantaranya Tasman Banto, Ruslan Sangadji serta mantan ketua, sekretaris pada masanya masing-masing, semakin membuat suasana perayaan seperti reuni keluarga.
Ruslan Sangadji memandang HUT ke 26 AJI Palu sebagai refleksi perjuangan teman-teman dulu,untuk menjadi buat semangat kita hari ini.
“Kita boleh keras dalam kritik,tapi harus tetap Washotia (moderat) dalam tindakan,kalau tidak kita tergerus oleh zaman,”pungkasnya.
Mantan Ketua AJI Palu Moh.Iqbal mengatakan ,kebebasan berekpresi sekarang mengalami kemunduran,hal tersebut ditandai beberapa peristiwa kelompok masyarakat sipil dan kelompok jurnalis bekerja untuk masyarakat mengalami tekanan.
Olehnya ia mengingatkan, jurnalis terus meningkatkan kapasitas dan profesionalismenya ,tidak berhenti menyuarakan Tri Panji AJI dan tidak melupakan cita-cita pendirian AJI Palu.
Reporter : IKRAM