POSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso, Provinsi Sulawesi Tengah berhasil mengukir sejarah untuk pertama kalinya sebagai kabupaten terbaik ke-2 yang meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) di Indonesia, Tahun 2020.
Capaian tersebut diumumkan dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2020 di Jakarta, Kamis (30/04) yang dibuka Presiden Joko Widodo dan disiarkan melalui video conference.
Sebelum pembukaan Musrenbangnas dimulai, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan, ajang penghargaan tahunan tersebut menobatkan kategori tiga provinsi terbaik, tiga kabupaten terbaik dan tiga kota terbaik.
Dari hasil pengumuman untuk kategori tingkat kabupaten, Poso berhasil meraih peringkat ke-2 terbaik dalam kategori perencanaan dan pencapaian tingkat nasional dan terbaik pertama untuk tingkat Sulawesi Tengah.
Sementara peringkat pertama diraih oleh Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Bangka di posisi ke-3. Sementara untuk tingkat provinsi dijuarai Jawa Tengah.
Bupati Poso, Darmin Agustinus Sigilipu saat memimpin rapat video conference, di Aula Pogombo Pemkab Poso mengaku bersyukur karena daerah yang dipimpinnya meraih posisi ke-2. Menurutnya, capaian itu merupakan kerja keras bersama seluruh elemen.
Diakuinya, meraih peringkat ke-2 terbaik nasional tidaklah mudah. Kabupaten Poso harus mengalahkan 413 kabupaten lain di Indonesia Timur.
“Posisi ke-4 yang kita peroleh tahun 2019 kemarin, menjadikan batu loncatan bagi kita semua agar mendapatkan posisi yang lebih baik sesuai apa yang kita harapkan selama ini. Pantang menyerah serta teguh dalam melakukan kebaikan untuk Tanah Poso, kalau tuhan yang berkehendak, tidak ada yang mustahil,” tegas Darmin, didampingi sejumlah pimpinan OPD dan Ketua DPRD Poso.
Sementara itu Kepala Bapelitbangda Poso, Herningsih Tampai, mengatakan, untuk meraih posisi ke-2 terbaik nasional, Kabupaten Poso harus melalui empat kriteria penilaian, yakni aspek pencapaian pembangunan sebesar 30 persen, kualitas dokumen RKPD 20 persen, aspek proses penyusunan dokumen RKPD 30 persen, dan aspek inovasi 20 persen.
Menurutnya, salah satu poin yang mendukung keberhasilan Kabupaten Poso adalah dalam hal melakukan eliminasi Schistosomiasis melalui Inovasi Daerah Gema Beraksi (Gerakan Masyarakat Mandiri Berantas Keong Schistosomiasis) yang digagas Kadis Kesehatan Kabupaten Poso, Taufan Karwur.
“Ini adalah keberhasilan kita semua, keberhasilan Kabupaten Poso dibawah kepimpinan Bupati Poso Darmin A. Sigilipu. Saya percaya Kabupaten Poso masih bisa lebih baik lagi dan harus meraih peringkat ke-1,” tekan Herningsih. (MANSUR)