POSO- Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah beberapa hari terakhir membuat air sungai Puna meluap dan merendam tambak ikan milik warga Desa Bega, Kecamatan Poso Pesisir. Penyebab lainnya karena jebolnya tanggul penahan air yang mengarah ke area tambak ikan dan udang.
Berdasarkan penuturan para petani tambak, luas tambak yang terendam air mencapai 100 hektar lebih, dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter dari pematang tambak. Akibatnya, seluruh isi tambak seperti udang dan ikan bandeng yang dipersiapkan panen untuk Iduf Fitri semuanya terlepas. Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah
Salah seorang pemilik tambak ikan bandeng, Firman (30) warga Desa Bega, mengatakan seratusan hektar lebih empang atau tambak yang terendam dan jebol berada di muara sungai Puna dan sungai Moto Desa Bega. Diakui, jebolnya tanggul tersebut merupakan peristiwa yang kedua kalinya, sehingga ikan bandeng dan udang faname unggulan lenyap dibawa banjir, dan sebagian mati karena terendam lumpur atau air tawar dari sungai.
“Jebolnya tanggul penahan air sungai menuju tambak adalah kasus untuk kedua kalinya. Dan sangat disayangkan karena rencana untuk panen sudah di depan mata. Ini persiapan Idul Fitri 1441 Hijriah,” keluh Firman.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Haji Genda (50), salah satu petani tambak bandeng yang ada di Moti. Ia mengaku mengalami kerugian besar hingga puluhan juta rupiah, bahkan pematang tambak mengalami rusak parah.
Dia berharap, apa yang dialami oleh para petani tambak di Desa Bega, menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk segera melakukan pembangunan tanggul yang lebih kuat.
“Iya selain tambak di muara sungai Puna, tambak terendam banjir juga di wilayah Moti. Sebagian siap panen, bibit baru yang terendam banjir, sehingga kita petani tambak mengalami kerugian besar, saya berharap agar pemerintah daerah secepatnya turun tangan,”harap Haji Genda.
Selain merendam ratusan hektar lebih tambak ikan bandeng dan udang warga, diketahui, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Poso, juga membuat pemukiman warga terendam, tanah longsor serta jalan terputus. (Mansur)