Ahmad Ali: Saya Tidak Mau Masuk Surga dengan Cara Reguler

oleh -
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, usai mengikuti apel siaga yang digelar Bawaslu Sulteng, Sabtu (14/09). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Bakal calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali menyatakan, selama ia menjabat sebagai anggota DPR RI dua periode, ia tidak pernah menerima gajinya satu bulan pun.

Semua gajinya diperuntukan kepada panitia pembangunan mesjid, serta mengumrahkan para imam dan penghafal Al-Quran.

Kata Ahmad Ali, komitmen itu akan dijalankan ketika nanti terpilih menjadi Gubernur Sulteng, bersama wakilnya, Abdul Karim Aljufri (AKA)

“Saya ini dengan AKA maju menjadi gubernur, Alhamdulillah kami bersyukur dengan apa yang sudah Allah berikan hari ini, jadi tidak lagi untuk mencari harta,” kata Ahmad Ali, usai menghadiri apel siaga pengawasan yang dilaksanakan Bawaslu Sulteng, di lapangan Undata lama, Sabtu (14/09).

BACA JUGA :  Kesbangpol Palu Ajak Masyarakat Sambut Pilkada dengan Riang Gembira

Ia menyatakan, dirinya bersama AKA maju dalam pilgub 2024 ini, semata-mata hanya untuk memperbaiki kualitas pengabdian.

“Selalu saya bilang, saya ini nakal dulu. Nah, saya tidak mau masuk surga regular, karena kalau reguler antreannya panjang sekali. Saya mau bikin lompatan,” ujarnya.

Ia berharap, dengan jabatan gubernur ini akan memudahkan dirinya dan AKA untuk masuk surga nanti.

“Karena ketika pemimpin itu amanah dan menggunakan kebijakannya untuk kepentingan rakyat, Insyaallah dia akan mendapatkan privilege (hak istimewa) untuk di surga nanti. Kalau regular, bahaya bos, panjang sekali antrean kita,” katanya.

BACA JUGA :  KPU Touna Pastikan Pengelolaan Dana Hibah Pilkada di Badan Adhoc Sesuai Juknis

Terkait kehadirannya bersama AKA di apel siaga Bawaslu, menurutnya hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan pemilihan gubernur agar berjalan secara sportif, adil dan damai.

“Pilkada damai itu tidak datang dari Bawaslu, tapi datang dari pasangan calon dan timnya. Kenapa hari ini penting buat saya, karena kita memperlihatkan komitmen kita, tidak berbeda perkataan di mulut dan perbuatan,” tegasnya.

Ia juga meminta kepada Bawaslu untuk menjadi pengawas yang baik dan tidak membeda-bedakan antara kandidat yang satu dengan yang lain.

“Yang ada adalah masyarakat yang menjadi peserta kontestasi, sehingga hukum itu berlaku bagi semua orang. Tidak ada lagi yang tua, tidak ada lagi yang mudah, semua harus diperlakukan yang sama,” imbuhnya. (RIFAY)