PARIMO- Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali, mengunjungi lokasi banjir bandang di Desa Sienjo dan Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, pada Kamis, 4 Juli 2024.
Kunjungan dimulai dari pemukiman yang paling terdampak di Desa Sibalago, di mana ratusan warga telah menunggu kehadirannya. Masyarakat setempat menyampaikan keluhan mengenai lambannya penanganan pasca banjir oleh pemerintah daerah.
“Beruntung pak Ahmad Ali langsung menurunkan alat berat untuk membersihkan material akibat banjir,” ujar seorang warga.
Ahmad Ali, yang mengetahui bencana tersebut pada 24 Juni 2024, segera menginstruksikan stafnya untuk menurunkan alat berat guna membuka akses jalan dan pemukiman warga yang tertutup material sisa banjir. Namun, karena sedang menunaikan ibadah haji, ia baru bisa mengunjungi lokasi tersebut.
Ahmad Ali tengah melakukan safari politik, namun membatalkan sejumlah pertemuan untuk meninjau langsung lokasi bencana di Desa Sienjo dan Desa Sibalago.
“Saya mohon maaf baru bisa datang, karena baru pulang dari Tanah Suci. Hari ini saya tidak membawa sembako, hanya uang tunai yang semoga bisa meringankan beban bapak dan ibu,” ucap suami Nilam Sari Lawira.
Di lokasi, Ahmad Ali memberikan bantuan uang tunai kepada kepala desa untuk keperluan masyarakat terdampak. Ia juga memastikan akan membantu memperbaiki akses jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir, berkoordinasi dengan Dinas PU.
“Masyarakat harus bersabar untuk pengerjaan ulang jembatan, karena perlu koordinasi dengan pemerintah,” jelasnya.
Ahmad Ali terkejut melihat kondisi desa yang belum tertangani dengan baik setelah dua pekan pasca banjir.
“Saya pikir sudah tertangani, ternyata belum ada tindakan apa-apa. Saya putuskan alat perusahaan untuk istirahat dan segera kerjakan ini,” katanya.
Ia menegaskan bahwa penanganan bencana adalah urusan kemanusiaan yang harus didahulukan dibandingkan hal lain, termasuk politik. Selain mengunjungi lokasi banjir di Desa Sibalago, Ahmad Ali juga mengunjungi sawah rusak di Desa Sienjo.
Ahmad Ali menyayangkan kurangnya antisipasi bencana di daerah tersebut, termasuk dampak bencana pada lahan pertanian warga.
“Pemerintah harusnya mengantisipasi, siapkan alat berat di setiap kabupaten. Kalau tidak ada anggaran, bisa bekerjasama dengan pengusaha,” ujarnya.
Ia menegaskan kunjungannya tidak terkait dengan pencalonannya di Pilgub Sulteng 2024.
“Tidak ada kaitannya dengan politik. Apa yang saya lakukan murni untuk kemanusiaan,” tegasnya.
Setelah mengunjungi lokasi bencana, Ahmad Ali melanjutkan safari politiknya dengan bertemu sejumlah tokoh masyarakat di Desa Pinotu, Kecamatan Toribulu.
Reporter: */IKRAM
Editor: NANANG