PALU – Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP), Ahmad H Ali menyatakan siap mendukung kembali Rusdy Mastura pada pemilihan gubernur Tahun 2024 mendatang.

Hal Itu diungkapkan Ahmad Ali saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-7 PP Sulteng, di Palu, Sabtu (29/10) malam.

Ia selaku kader muda PP, meminta kepada Rusdy Mastura untuk kembali memimpin Sulteng periode mendatang.

“Ini perintah organisasi dan perintah Ketua MPN bahwa di mana ada kader Pemuda Pancasila yang hendak bertarung dalam kontestasi politik, maka wajib bagi kader yang ada di daerah untuk memberikan dukungan,” ujarnya.

Bukan hanya di Pilgub saja, kata dia, jika di pilpres ada kader yang ikut bertarung, maka Ketum MPN juga menginstruksikan semua kader wajib mendukungnya.

Kata dia, tampuk kekuasaan di Sulteng telah dipegang oleh kader PP dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Kekuasaan ini tidak boleh lari dari tangan PP.

“Pak Longki memimpin Sulteng selama 10 tahun, dilanjut dengan Pak Rusdy Mastura saat ini, namun karena aturan sehingga masa jabatannya tidak sampai 5 tahun. Ini menjadi alasan bagi seluruh kader PP untuk mendukung kembali Rusdy Mastura sebagai Gubernur Sulteng di periode mendatang,” tegasnya.

Dia menambahkan, jika melihat struktur PP yang ada di Sulteng, maka tidak ada alasan untuk tidak membuat PP menjadi besar.

“Dua kali Pilkada, karena sudah tidak ada lawan, akhirnya kader PP baku lawan sendiri,” guraunya.

Ia menegaskan, kader PP tidak boleh ribut dan bertengkar karena persoalan kekuasaan. Ia meyakini, jika kekuasaan itu dipegang oleh kader PP, maka akan mampu melahirkan kesejahteraan.

Waketum DPP Partai NasDem itu menambahkan, belajar dari pengalaman pemilu dan pilpres lalu, sampai hari ini masih terasa residu yang ditinggalkan, yaitu terjadinya perpecahan anak bangsa hanya karena ingin merebut kekuasaan.

“Tentunya kita tidak boleh menutup mata tentang hasil akhir dari proses tersebut. Kita tidak harus mengacungkan jempol kepada Presiden jokowi dan Prabowo yang setelah berkompetisi kemudian bergandengan tangan dengan satu tujuan untuk NKRI,” katanya.

Hal ini, kata dia, juga telah dipertontonkan oleh para senior di Sulteng yakni Longki Djanggola dan Rusdy Mastura yang secara politik pernah berkompetisi, tapi tetap berkumpul dalam suatu wadah PP Sulteng.

Lebih lanjut ia mengatakan, tahun politik sudah mulai terasa hawanya, di medsod sudah mulai diwarnai perang propaganda antara satu calon dengan calon yang belum jelas.

“Olehnya saya minta kepada seluruh kader PP hendaknya jangan masuk pada ruang yang akhirnya membuat provokasi yang mengancam keutuhan NKRI,” tegasnya.

Kata dia PP harus berdiri di garda terdepan bersama aparat untuk menjaga Pemilu. Kader dan fungsionaris hendaknya mengonsolidasikan barisan dalam menghadapi tahun politik.

Reporter : Hamid/Editor : Rifay