SIGI – Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan namun juga berdampak pada ekonomi para pekerja informal, khususnya warga di Sulawesi Tengah yang menjadi korban bencana alam, 28 september 2018 silam.

Seperti di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Sejumlah petani di wilayah itu tidak bisa lagi mengolah sawah mereka. Saluran irigasi Gumbasa menjadi sumber air untuk pengairan pertanian di wilayah itu, rusak berat dan belum sepenuhnya pulih.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagian petani di Sigi, terdampak bencana alam 2018 silam, beralih profesi menjadi buruh bangunan maupun pekerjaan lainya.

Tidak sampai di situ, masalah ekonomi masih terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19.

Mereka tidak bisa lagi melakukan banyak aktifitas di luar rumah. Di sisi lain mereka hanya mengandalkan gaji harian.

Dua hari menjelang Ramadan, ACT Sulawesi Tengah menggelar operasi beras gratis dan operasi pangan gratis di Desa Soulowe dan Desa Karawana, Kabupaten Sigi.

Khusus di Desa Karawana, ratusan kilo beras disalurkan kepada para petani yang kehilangan pekerjaan. Sementara di Desa Soulowe berupa paket beras dan paket pangan.

Kepala Cabang ACT Sulawesi Tengah, Nurmarjani Loulembah, mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian ACT kepada keluarga pra sejahtera yang ekonominya terdampak akibat pandemi Covid-19.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, ACT telah melaksanakan operasi beras dan pangan gratis serta menggelar makan gratis kepada keluarga pra sejahtera serta pekerja informal. Virus corona ini sangat berdampak pada ekonomi mereka. Sehingga kami ACT hadir untuk membersamai mereka,” kata Nurmarjani Loulembah.

Nani, sapaan akrabnya juga menjelaskan, ACT tidak hanya fokus  memenuhi kebutuhan pangan, namun juga melakukan penguatan pangan  melalui program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia dengan mengaktivasi huler dan pemberdayaan petani.

“Pandemi Covid-19 harus ditangani bersama agar tidak menciptakan bencana sosial yang lebih besar seperti kemiskinan dan kelaparan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, instrumen pangan menjadi langkah penyelamatan utama dalam menghadapi Covid-19.

Nani juga mengajak semua masyarakat, apapun profesinya, untuk berkontribusi bersama membantu warga yang ekonominya terpuruk di tengah pandemi Covid-19. (IKRAM)