PALU – Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar musyawarah wilayah (muswil) IV, tanggal 25-26 Desember 2025, di Aula Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.
Setelah melalui proses sidang pleno dan musyawarah yang khidmat, Tim Formatur menetapkan Achmad Juweni, sebagai Ketua JSIT Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah periode 2025–2029.
Prosesi pelantikan dilakukan secara resmi pada hari kedua oleh Ketua Umum JSIT Indonesia, Ahmad Fikri.
Achmad Juweni menyatakan bahwa amanah ini adalah takdir Allah sebagai sarana dakwah dan pengabdian bagi peradaban.
“Tugas kita ke depan adalah menerjemahkan framework JSIT—mulai dari visi-misi hingga 11 kegiatan inti—ke dalam program kerja yang terukur dan realistis. Kami memohon dukungan dari semua lini agar dakwah pendidikan ini terus menghasilkan generasi yang berkontribusi positif bagi bangsa,” ungkapnya.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Ahmad Fikri, menyampaikan, muswil menjadi momentum penting penguatan mutu pendidikan berbasis karakter di Sulawesi Tengah.
“Muswil bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan bagian dari perjalanan dakwah. Dalam musyawarah adalah amanah Allah untuk menyatukan perbedaan dan dinamika menjadi sesuatu yang mulia,” kata Ketua Umum JSIT Indonesia, Ahmad Fikri, saat menyampaikan sambutan.
Ia menyampaikan perlunya melakukan Touch D, merefleksi dan mereview kembali langkah kita.
Ia berharap, melalui muswil ini, lahir keputusan-keputusan esensial yang membawa arah baru bagi guru, kepala sekolah, maupun pengurus.
Muswil juga dihadiri Wakil Sekretaris Umum JSIT Indonesia, Ketua HIMPAUDI Sulteng, Ketua Fraksi PKS Sulteng, Dewan Pembina, serta 252 peserta yang terdiri dari ketua yayasan, kepala sekolah, dan guru SIT dari delapan kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah.
Untuk Wilayah Sulteng sendiri, muswil dihadiri wakil dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Poso, Parigi Moutong, Tolitoli, Banggai, Banggai Kepulauan, serta Banggai Laut.
Ketua JSIT Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah, Dr. H. Iqbal, mengatakan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman.
“Kolaborasi dan inovasi adalah kebutuhan nyata dunia pendidikan saat ini. Kemajuan JSIT tidak lepas dari sinergi dengan pemerintah,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi dedikasi seluruh pengurus yayasan dan guru yang telah bekerja keras membangun sekolah-sekolah di Sulawesi Tengah agar tercipta institusi pendidikan yang bermutu dan berkarakter.
Selain agenda musyawarah, Muswil IV juga diisi dengan rangkaian kegiatan dalam penguatan kompetensi, dimulai dari Pelatihan Pembelaran Mendalam bagi Guru TK dan PAUD, Pelatihan Metodologi Belajar Qur’an (MBQ) oleh Ustazah Anis Khaerunisa, serta Materi Penguatan Ruhiyah oleh Wakil Sekretaris Umum JSIT Indonesia, Ustad Parina.
Kegiatan ditutup oleh Asisten Administrasi Umum Setda Sulteng, Muh. Sadly Lesnusa.
Dalam sambutannya, Sadly Lesnusa menyampaikan apresiasi kepada JSIT sebagai mitra strategis pemerintah.
Menurutnya, JSIT adalah bagian dari ekosistem pembangunan yang menciptakan SDM unggul.
“Kami berharap JSIT terus berinovasi mengembangkan model pendidikan yang responsif zaman namun tetap menjaga nilai keislaman yang rahmatan lil alamin,” tutupnya. ***

