JAKARTA – Parahnya, kondisi maraknya penyebaran hoaks di media sosial semakin memperlihatkan dampak negatif teknologi informasi ketika masyarakat kurang literasi dan edukasi dalam menggunakannya secara bijak.
Meskipun internet telah meresap di berbagai lapisan masyarakat, terutama pada usia 13-34 tahun, tingkat literasi digital yang baik masih rendah.
Bahkan komunitas kampus, seharusnya memiliki kemampuan akademik di atas rata-rata, juga terlibat dalam produksi dan penyebaran hoaks.
Tindakan bijak di media sosial di kalangan mahasiswa masih lemah, menyebabkan potensi besar untuk memutus derasnya penyebaran berita palsu, fitnah, atau ujaran kebencian tidak teroptimalkan.
Sebagai respons, inisiatif edukasi di kampus, seperti kegiatan kelas cek fakta, menjadi langkah lanjutan untuk meningkatkan literasi digital.
Ahmad Faisol, Direktur Eksekutif Medialink, menekankan bahwa mahasiswa dan masyarakat kampus perlu menjadi agen anti-hoaks dengan lebih memanfaatkan media sosial secara positif.
Generasi muda, terutama Gen Z, dianggap sebagai generasi emas pada tahun 2030. Namun, tanpa literasi digital yang baik, harapan akan generasi emas ini bisa menjadi kosong.
“Literasi digital tidak hanya mencakup keterampilan analisis informasi, tetapi juga pemahaman terhadap adab dalam bersosialisasi di dunia digital,” tuturnya Kamis (25/1).
Kesadaran akan adab digital akan memberikan generasi muda kekebalan terhadap hoaks, memungkinkan mereka untuk berkontribusi positif dan menjadi pemutus derasnya peredaran berita palsu, fitnah, atau ujaran kebencian.
Dalam konteks literasi digital,Tellys Corliana, Dekan FISIP Universitas Muhamadiyah Hamka (Uhamka), mengapresiasi ,upaya seperti kelas cek fakta dan melihat pentingnya memberikan pengetahuan dan keterampilan literasi digital kepada mahasiswa.
“Aktivitas semacam ini diharapkan mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan dan positif vibe dalam lingkungannya,” ucapnya.
Dengan menjadi generasi mampu menyaring informasi sebelum berbagi, mahasiswa dapat berperan aktif dalam mengurangi peredaran isu-isu hoaks di masyarakat.
Reporter: **/IKRAM
Editor: NANANG