Tojouna-una -Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah bersama Yayasan Panorama Alam Lestari (YPAL) melakukan kajian awal banjir di 3 desa dari 5 desa diterjang banjir bandang, yaitu Desa Tayawa, Korondoda dusun Gandalari dan Desa Bahari Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo una-una pada Senin (22/1).

Direktur Walhi Sulawesi Tengah, Sunardi Katili yang langsung turun ke lokasi kejadian mengatakan, banjir yang menerjang 5 desa kali ini cukup parah jika dibanding banjir bandang pernah ada sebelumnya, seperti terjadi pada 2012 dan 2021 silam.

Sehingga sebut dia, penting bagi Bupati Tojo una-una untuk menerbitkan surat keputusan tanggap darurat guna merespon cepat banjir bandang terjadi saat ini, agar pandangannya lebih terarah dan maksimal.

Banjir ini menurut beberapa informasi didapatkannya dari warga setempat, merupakan peristiwa kerap terjadi disekitar Desember atau Januari.

“Terjadi curah hujan cukup tinggi di daerah hulu sungai,” tutupnya.

Senada dengan Fadhil Deputi YPAL, menguraikan bahwa kondisi terjadi di 3 Desa Tayawa, Desa Korondoda dan Desa Bahari sudah cukup menjadi syarat untuk dikeluarkan surat keputusan Bupati Tojo Una-Una tentang Tanggap Darurat.

Ia mengatakan, kondisi tersebut, telah mereka cek langsung di tempat kejadian banjir, lokasi pengungsian warga desa dan Posko Logistik dan Dapur Umum Dinas Sosial Kabupaten Tojo Una-Una di Desa Tayawa bersama Direktur Walhi Sulteng.

Ia menambahkan, pihaknya lalu melakukan kajian awal menemukan beberapa kondisi Desa Tayawa terdapat 5 rumah warga hanyut, 9 rumah rusak berat dan 219 rumah warga rusak ringan dan 1 orang meninggal dunia di Desa Bahari.

Lalu kata dia, sebanyak 236 Kepala Keluarga (KK) terdapat di dusun satu, 7 KK dusun dua, 62 KK dan dusun tiga 167 KK Desa Tayawa ditambah 98 KK di Desa Bahari dan 20 KK di Dusun Gandalari Desa Korondoda.

“Total 3 desa tersebut berjumlah 354 KK, 5 KK dan 20 KK diantara 354 KK tersebut saat ini sedang berada di pegungsian Dusun Gandalari Desa Korondoda selebihnya kembali ke rumah desa masing-masing.

“Selain dampak KK, dampak keseluruhan rumah rusak ringan, berat dan hanyut berjumlah 233 rumah, ditambah 1 bangunan masjid terendam lumpur di Desa Tayawa juga jaringan PDAM yang menyuplai air bersih terputus di 5 desa,” bebernya.

Lanjut Fadhil, selain terdampak pada KK, kerusakan rumah dan jaringan penyuplai air juga terdapat 1 irigasi rusak, mengakibatkan 340 hektar sawah di Desa Tayawa dan Dusun Gandalari Desa Korondoda tidak dapat dikelola.

Diketahui, pada Ahad (21/1) terjadi hujan di hulu Sungai Tayawa, sekitar pukul 10.00 WITA hingga Pukul 17.00 WITA, Kemudian sekitar pukul 15.30 WITA terjadi banjir, pada pukul 19.00 WITA air mulai surut kemudian terjadi lagi banjir susulan sekitar pukul 23.45 WITA yang menerjang 5 Desa Mawomba di Kecamatan Tojo Barat, Desa Tayawa, Desa Bahari, Desa Lemoro dan Dusun Gandalari Desa Korondoda di Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Unauna.

Saat ini akses menuju lokasi terdampak sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, namun masih terdapat genangan lumpur di beberapa titik khususnya di Desa Tayawa.(**/IKRAM)