MOROWALI – Ketua Juang Kencana (JuKen) Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. Kushindarwito, kukuhkan perkumpulan JuKen Kabupaten Morowali periode tahun 2023 – 2027, di salah satu kafe di Desa Tofuti, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sabtu (11/11).

Dalam sambutannya usai mengukuhkan sekitar 15 orang anggota JuKen Kabupaten Morowali, Kus, sapaan kushindarwito mengatakan bahwa perkumpulan juang kencana adalah mantan-mantan pegawai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang sudah pensiun.

“JuKen dalam pelaksanaan kegiatannya juga dibantu oleh pegawai yang belum pensiun atau pegawai yang akan menjelang purnabakti sekitar 3 atau 4 tahun lagi.” ujarnya.

Dalam pengukuhan ini, Nurullah Garusu terpilih secara aklamasi sebagai Ketua JuKen Kabupaten Morowali. Sekretaris Daerah Kabupaten Morowali, Drs. Yusman Mahbub, M.Si juga menjadi anggota JuKen Kabupaten Morowali yang dikukuhkan bersama 15 orang lainnya.

Pengukuhan perkumpulan JuKen kabupaten morowali juga dilaksanakan sejalan dengan kegiatan reuni para pegawai yang dulunya memiliki awalan NIP 38. Secara historis Nomor Identitas PNS (NIP) pernah menggunakan sistem penomoran dengan 9 digit angka sebelum akhirnya dikonversi menjadi NIP 18 digit. 2 angka pertama dari 9 digit NIP tersebut yakni 38 menunjukkan bahwa Pegawai tersebut diangkat pertama kali sebagai PNS di instansi BKKBN. Pemilik NIP 38 adalah para pegawai BKKBN baik yang sudah atau menjelang purnabakti maupun pegawai BKKBN yang masih aktif atau yang sudah pindah diinstansi lain.

Kus juga berpesan kepada para anggota JuKen se-Provinsi Sulawesi Tengah yang sempat hadir bahwa JuKen siap bermitra dengan siapa saja dan kapan saja.

Baik dengan BKKBN maupun dengan instansi lainnya untuk kemaslahatan umat. Setelah pengukuhan ini, anggota juang kencana diharapkan bisa secara proaktif dan persuasif sebagai penggerak dan motivator untuk membantu pemerintah dan masyarakat mengembangkan kegiatan Program Keluarga Berencana (KB) dilingkungan tempat tinggalnya terutama dalam hal percepatan penurunan stunting.

“Teman-teman yang pensiun ini bisa dimanfaatkan kembali, diajak bermitra misalnya turun posyandu boleh, siapa saja yang bisa tapi nawaitunya (niatnya) ikhlas loh ya. Anggap saja juang kencana ini sebagai relawan di sisa kehidupan kita di akhir ini. Ilmunya kita lepaskan saja. Memberi manfaat kepada masyarakat tidak usah dipikir-pikir. Tapi ada berkah dibalik itu semua. Itulah Juang kencana kita semua,” ujar Kus disambut tepuk tangan riuh para hadirin.

YAMIN