PALU- Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK). Kegiatan ini digelar di Hotel Best Western, Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu, Selasa (12/12).

Acara Pembangunan ZI WBK dimulai dengan paparan dua narasumber yakni Ovi Soviaty Rivay, dari Biro Organisasi Tata Laksana Kemendikbudristek dan Veronica dari Kemenkumham Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Asrif menyatakan bahwa pencanangan ini merupakan deklarasi segenap pegawai Balai Bahasa Sulteng menuju lembaga berpredikat ZI WBK.

“Kami memproklamirkan diri, siap menuju lembaga berpredikat ZI WBK,” tegas Asrif.

Ia menjelaskan, Balai Bahasa Sulteng sebenarnya memulai ZI WBK secara internal melalui pemaksimalan penyediaan berbagai fasilitas kerja pegawai dan layanan masyarakat, pemaksimalan manfaat pelaksanaan program, meningkatkan integritas, keterbukaan, dan akuntabilitas lembaga.

Balai Bahasa Sulteng, bertempat di Jalan Untad I, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Lembaga kebahasaan dan kesastraan memiliki tujuh layanan yakni layanan literasi, layanan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), layanan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), layanan Perkamusan dan Peristilahan, layanan Pembinaan dan Bahasa Hukum, layanan Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra, layanan Penerjemahan, dan layanan Perpustakaan.

Melalui pembangunan ZI WBK ini, Balai Bahasa Sulteng, terbuka atas saran dari mitra/masyarakat demi kemajuan kinerja dan layanan balai ini.

“Saran masyarakat menjadi hal penting bagi Balai Bahasa untuk mengevaluasi diri,” jelas Asrif.

Balai Bahasa Sulteng telah melaksanakan serangkaian kegiatan inovasi, antara lain revitalisasi bahasa daerah Kaili, Pamona, Banggai, dan Saluan. Menyusun kamus Bahasa Kaili Tara—Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Kulawi—Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Taa—Bahasa Indonesia, menerbitkan 32 buah buku bahan bacaan anak berbahasa daerah, majalah berbahasa daerah, majalah berbahasa Indonesia, dan sejumlah kegiatan kreatif lainnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 29 pegawai Balai Bahasa Provinsi Sulteng dan 31 lembaga mitra, antara lain Kemenkumham, Lapas Anak Kota Palu, KPPN, Universitas Tadulako, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Alkhairaat, UIN Dato Karama, TVRI, RRI, Ombudsman Sulteng, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulteng, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, Balai Guru Penggerak, Balai Pelestarian Kebudayaan, sejumlah pegiat literasi, pegiat bahasa, sastrawan, guru, wartawan, dan sejumlah mitra lainnya.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG