PALU – PT Poso Energy hadir di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, untuk menerangi wilayah Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Memanfaatkan danau yang memiliki luas 323 kilometer persegi itu, Poso Energy yang merupakan unit bisnis Kalla Group mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Bumi Sintuvu Maroso itu dengan baik.

Perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan itu mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan berhasil menuntaskan pembangunan konstruksi proyek PLTA berkapasitas 515 MW di Desa Sulewana, dengan total komitmen energi yang dijual ke PLN sebesar 1.669 Giga Watt Hour (GWH).

Manager Bisnis PT. Poso Energi Dr. Eng. Ismet Rahmad Kartono mengatakan, PLTA Poso 515 MegaWatt (MW) dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama, PLTA Poso Eksisting dengan kapasitas 3×65 MW beroperasi sejak Desember 2012. Kedua, PLTA Poso Extension dengan kapasitas 4×30 MW dan kapasitas 4×50 MW telah selesai pembangunan sejak Desember 2021 lalu.

“PLTA Poso 515 MW telah beroperasi secara komersial pada 07 Februari 2023, sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2018-2028 sampai dengan RUPTL 2021-2030,” katanya baru-baru ini.

Kata Ismet, pekerjaan proyek pembanguna n PLTA Poso 515 MW  pembangkit listrik energi baru terbarukan itu, dilaksanakan perusahaan dalam negeri, mulai dari perencanaan, desain, konstruksi bahkan pekerjanya juga menggunakan tenaga kerja lokal.

“PLTA Poso 515 MW kemudian diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ditandai secara simbolis dengan prosesi penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti pada 25 Februari 2022,” terangnya.

Selain hadir untuk menerangi, Poso Energi juga menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan melalui program Corporation Sosial Responsibility (CSR) dengan baik. Mengambil peran dalam menstimulus pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), serta mengembangkan potensi yang ada di sekitar wilayah perusahaan. Salahsatunya melakukan pembinaan kepada pelaku-pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

“CSR Poso Energy akan selalu hadir mendukung pembangunan wilayah sekitarnya dengan mengedepankan semangat gotong royong sebagai nilai leluhur bangsa,” tegas Ismet.

Dari sejumlah kelompok UKM binaan PT Poso Energy yang tumbuh produktif. Salah satunya adalah kelompok UKM Sandiwago.

Ketua UKM Sawidago, Endang Santule, mengaku bahwa kelompoknya beranggotakan empat orang. Mereka mengelola  bidang usaha makanan ringan yang menggunakan bahan dasar hasil pertanian warga sekitar.

“Seperti keripik, peyek, kacang sembunyi dan lain-lain. Kami juga menerima olahan sesuai pesanan konsumen,” akunya. 

Endang mengaku, kehadiran PT Poso Energy memberi dampak besar atas pertumbuhan ekonomi di tingkat masyarakat kecil. Karena, selain pelaku UKM, PT Poso Energy juga melakukan pembinaan kepada petani-petani di sekitar perusahaan.

Sebelumnya, tepatnya 25 Februari 2022 lalu, Presiden Jokowidodo saat meresmikan PLTA Poso Energy 515 MW di Kabupaten Poso menyampaikan, sangat mengrhargai Jusuf Kalla atas selesainya PLTA di Kabupaten Poso.

Orang nomor satu di Indonesia itu berharap, proyek PLTA berikutnya bisa berjalan lancar, sehingga target negara dalam rangka energi hijau dan Energi Baru Terbarukan (EBT) benar-benar bisa dilakukan.

“Karena memang, permintaan dari industri untuk mendapatkan energi hijau ini sekarang sangat-sangat tinggi sekali kepada negara kita,” tandasnya. (YAMIN)