PALU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palu, dari fraksi PDI Perjuangan, Achmad Alaydrus menyoroti gelaran Palu Sport Event yang diselenggarakan Pemerintah Kota Palu.

Menurut pria yang akrab disapa Niko itu, Palu Sport Event tidak memberi dampak apa-apa bagi masyarakat, mulai dari sektor perekonomian hingga pariwisata.

“Bukti kongkretnya, apa yang didapatkan daerah dari PSE. Kalau hanya waktu kegiatan peningkatan jumlah hotel itu hal wajar, tapi setelahnya apa yang kita dapat?,” tanya Niko, ditemui di Kantor DPRD Palu, Kamis (23/11).

Selain itu, Niko menganggap Palu Sport Event menjadi gelaran yang dipaksakan serta ajang pemborosan anggaran oleh pemerintah kota Palu.

“Anggarannya miliaran, hasilnya ke daerah tidak ada. Kalau ada yang bilang kenapa DPRD setujui, karena anggaranya dimasukan nanti di akhir pembahasan APBD Perubahan, itupun masuknya sudah di injury time,” lanjut Niko.

Sorotan kepada penyelenggaran Palu Sport Event turut dilontarkan Niko, karena dianggap tidak memiliki lisensi. Terbukti dari beberapa kegiatan olahraga yang tidak sesuai standar bahkan menyebabkan insiden korban.

Bahkan sepak bola, yang menjadi event unggulan tidak terlaksana karena dirinya menganggap penyelenggaran tidak memiliki kemampuan untuk membuat event.

“Banyak keluhan yang disampaikan ke saya. Mulai dari penyelenggaran paralayang, balap sepeda sampai sepak bola yang tidak jadi dibuat. Kemarin itu tidak mungkin ada korban di paralayang, kalau penyelenggaranya punya lisensi. Di Palu ini, tidak bisa terbang di atas jam 10 pagi, tapi tetap diselenggarakan kegiatannya, begitu mau disebut punya lisensi?” bebernya dengan nada cetus.

YAMIN