PALU – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulteng, Muh. Rizky Lembah, menyatakan dukungannya atas imbauan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik.

Menurut Rizky, politisasi agama harus ditinggalkan karena membuat polarisasi di tengah masyarakat. Bahkan, kata dia, politisasi agama atau politik identitas dapat memecahbelah persatuan dan keharmonisan di tengah keragaman.

“Saya sebagai ketua GP Ansor Sulawesi Tengah mendukung penuh pernyataan ketum kita, jika perlu kita sosialisasi ke masyarakat, ke kader. Sebaiknya sekarang cari pemimpin lihat rekam jejak bagus yang memiliki nilai komitmen tinggi kebangsaan,” kata Muh. Rizky Lembah, Senin (02/10) sore.

Rizky yang juga Ketua Pemuda Lintas Agama (PELITA) Sulteng itu menyatakan, pihaknya tegak lurus dengan pandangan Ketum PP Pusat GP Ansor dalam konteks politik kebangsaan.

Kata dia, apa yang disampaikan oleh Gus Yaqut baik selaku Ketua Ansor maupun Menteri Agama, karena memiliki tugas sebagai pemimpin yang menjalankan fungsi pendidikan kebangsaan dan politik.

“Gus Yaqut sedang memberikan pendidikan, jangan memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai instrumen kepentingan politik elektoral itu bagus saya kira. Itu memberikan pendidikan politik ke bangsa ini jangan juga terjebak beberapa tahun ke belakang terjadi polarisasi yang keras, gara-gara persoalan agama dijadikan politik untuk menyemai kepentingan elektoral,” pungkasnya.

Reporter : Nanang IP/Editor : Rifay