SIRENJA, DONGGALA – Dua gguru SMA Negeri 2 Sirenja, Kabupaten Donggala, Abdian Rahman dan Alan Stin, menginisiasi ruang belajar bernama Sanggar Literasi, Seni dan Budaya SALIA, sebagai wadah ekpresi dan kegiatan positif siswa di sekolah tersebut.

Ide tersebut muncul dari keresahan kedua guru itu terhadap siswa SMAN 2 Sirenja yang membawa gitar ke sekolah, bernyanyi, dan mengganggu kelas yang sedang belajar mengajar. Selain itu juga perpustakaan sekolah yang belum berfungsi dengan baik untuk mengakomodir aktivitas literasi di sekolah.

“Makanya energinya kita salurkan ke hal yang positif. Maka digagaslah sanggar ini sebagai upaya positif penyaluran minat dan bakat siswa. Kemudian, karena perpustakaan sekolah belum berfungsi dengan baik, saya coba membawa beberapa koleksi novel pribadi saya ke sekolah. Seiring berjalannya waktu, peminatnya bertambah. Maka tercetuslah ide memadukan giat literasi dan seni dalam sebuah organisasi di sekolah,” ujar Abdian, Senin (07/08).

Ke depan, untuk bidang literasi, SALIA memiliki program pojok baca yang dikelola oleh pengurus SALIA. Selain itu, pelatihan menulis akan digelar dengan target menerbitkan buku antologi cerpen ataupun puisi. Sementara bidang seni, akan berfokus pada puisi dan teater.

“Latihan untuk persiapan pementasan, berkarya, melatih mental dan kreativitas. Kalau SALIA, itu diambil dari bahasa kaili, artinya pesta, keramaian, dengan filosofi, SALIA adalah tempat berkumpul dan mempererat persaudaraan. Karena di pesta keluarga berkumpul dan merekatkan kembali persaudaraan,” terangnya.

Sanggar SALIA dideklarasikan dengan kurang lebih 20 siswa sebagai anggota, yang telah mengikuti pendidikan dasar (diksar) di hari yang sama saat deklarasi, Ahad (06/08) di SMAN 2 Sirenja, Dampal, dihadiri Wakil Kepala Sekolah.

Kepala SMAN 2 Sirenja, Ajis Tato mengapresiasi berdirinya sanggar SALIA. Ia berharap, SALIA dapat membawa dampak positif terhadap perilaku siswa. Ajis juga berharap dapat terus berkolaborasi dengan Sanggar Seni Hati.

“Saya sangat bersukur, akhirnya apa yang direncanakan oleh Pak Abdian dan Pak Alan, hari ini bisa terwujud. Pelan tapi pasti SALIA akan memberi warna baru, serta nilai tambah bagi sekolah kita. SALIA merupakan sanggar literasi yang dipadukan dengan kegiatan berkesenian yang pertama di Kecamatan Sirenja, atau bahkan Kabupaten Donggala,” ujar Ajis.

Deklarasi dan diksar berlangsung dalam bentuk sharing dan pentas bersama, berkolaborasi dengan Sanggar Seni Hati SMAN 2 Balaesang sebagai pengarah teknis.

Reporter : Iker
Editor : Rifay