LUWUK, BANGGAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai bersama Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, menggelar operasi pasar di 2 titik yang ada di Kota Luwuk, pekan lalu.

Dua titik tersebut yakni di Kelurahan Tanjung Tuwis dan Kelurahan Bukit Mambual Kecamatan Luwuk Selatan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai, Kepala Bagian Sumber Daya Alam, Komandan Rayon Militer 1308-01/Luwuk dan Sales Branch Manager Rayon III Sulteng Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai, Rudi Purwana K. Bullah mengapresiasi Pertamina atas dukungan yang diberikan dalam kegiatan operasi pasar tersebut.

“Tentunya tidak lepas dari kerjasama antara Pertamina dan juga stakeholder terkait, semoga ini menjadi berkah untuk kita semua dan masyarakat dapat menikmati LPG 3 Kg yg selama ini dirasa harganya tinggi,” ucapnya saat memberikan sambutan di titik pertama operasi pasar, tepatnya di Terminal Km.8 Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan.

Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan, operasi pasar ini berdasarkan hasil evaluasi bersama Pemkab dalam rangka menjamin ketersediaan LPG 3 Kg.

“Pada operasi pasar ini, didistribusikan sebanyak 560 tabung LPG 3 Kg. Operasi pasar ini bertujuan untuk memberi akses yang lebih mudah kepada masyarakat dalam mendapatkan LPG 3 kilogram sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujarnya.

Ia mengatakan, kebutuhan LPG untuk wilayah Sulawesi Tengah secara keseluruhan disuplai dari lima Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PSO.

“Saat ini distribusi dan stok LPG dalam kondisi aman,” tambah Fahrougi.

LPG 3 kg merupakan barang subsidi yang diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran sehingga perlu pengawasan dari banyak pihak dalam pendistribusiannya.

Fahrougi mengimbau masyarakat agar bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebih serta tidak meniagakan kembali LPG 3 kg ini.

“Bagi sektor kuliner restoran dengan kelas menengah ke atas, usaha pertanian yang belum mendapatkan konversi LPG dari Pemerintah, usaha peternakan ayam, hingga rumah tangga mampu, silakan menggunakan LPG Non Subsidi 5,5 Kg dan 12 Kg yang tersedia di gerai terdekat,” imbuhnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina dan tidak menjual kembali LPG 3 kg secara tidak resmi atau menjadi pengecer.

“Pengecer bukan penyalur resmi, sehingga harga LPG 3 kg di pengecer sering jauh di atas HET. Dalam hal ini kami membutuhkan bantuan dari Pemda dan aparat kepolisian untuk menertibkan pengecer karena harga di masyarakat menjadi sangat tinggi dan bisa mempengaruhi perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Sebagai sub holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), pihaknya berkomitmen untuk memastikan penyaluran energi khususnya BBM dan LPG bersubsidi kepada masyarakat sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Jika masyarakat menemukan kendala ataupun membutuhkan informasi di lapangan, dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui aplikasi MyPertamina,” tutup Fahrougi.

Tutik, salah satu warga yang ikut membeli LPG 3 Kg dalam kegiatan operasi pasar, menyampaikan rasa syukur bisa membeli LPG 3 kg ini dengan harga yang sama dengan di pangkalan.

“Kami merasa terbantu,” ujarnya. “