PALU – Politis Partai Gerindra Sulteng, Marthen Tibe, menyatakan kesiapannya untuk membantu merealisasikan Program Gubernur Sulteng, H. Rusdi Mastura, yaitu menjadikan Sulteng sebagai Negeri 1000 Megalit yang akan dicanangkan pada Oktober 2023 mendatang.
“Kita ketahui, Sulteng Negeri 1000 Megalit ini merupakan salah satu program unggulan dari Bapak Gubernur Sulteng, sehingga kita harus saling bahu-membahu dan saling membantu mewujudkan hal itu,” kata Marten Tibe di Palu, Kamis (20/7).
Dia menambahkan bahwa untuk membantu mewujudkan program tersebut, saat ini dirinya bersedia maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang dan akan memposisikan diri di legislatif Sulteng.
“Diantara sekian banyak keinginan dari konstituen warga Poso dan Touna untuk mendorong saya maju di DPRD Sulteng, salah satunya adalah mereka mengharapkan saya untuk bisa mengawal program ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Marten Tibe memutuskan maju bertarung untuk DPRD Sulteng pada daerah pemilihan Poso Touna, karena situs megalitikim itu berada di beberapa lembah yang ada di daerah Poso, Napu, dan Bada.
Marthen, yang juga memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan kontraktor, memiliki banyak pengalaman dalam pelaksanaan pembangunan baik fisik, sarana jalan, jembatan, pengairan, dan lain sebagainya. Pengalaman ini menjadikan dirinya dipandang pantas untuk berkontribusi dalam pembangunan Sulteng.
“Dengan pengalaman yang ada, saya siap, dan saya mengajak kita semua untuk membangun Sulteng ini, mewujudkan cita-cita pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Marthen menyoroti potensi pengembangan kepariwisataan dengan mempromosikan situs-situs megalith yang ada di Sulteng sebagai ide yang sangat luar biasa. Megalit merupakan potensi besar dan berdampak positif, terutama dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi di Sulteng.
“Kita berharap program ini akan berjalan baik sesuai harapan, agar warga Poso dan daerah-daerah lain yang memiliki situs-situs tersebut dapat lebih berkembang, terutama pada peningkatan pertumbuhan dari berbagai sektor baik pariwisata maupun sektor ekonominya. Itulah kuncinya,” tutup Marthen.
Reporter: Hamid
Editor: Nanang