PALU- Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Citra Palu Mineral (CPM) berlanjut dengan mengadakan kegiatan pelatihan pengelolaan limbah plastik dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Palu, Jalan Veteran, Kota Palu.

Rahyunita Handayani, Superintendent Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PPM-CSR) PT CPM, menjelaskan bahwa sejak tahun 2021, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan SMP 7 untuk kegiatan yang melibatkan pendidikan, lingkungan, dan sebagainya.

Kegiatan kali ini terdiri dari dua bagian. Pertama adalah pelatihan pengelolaan limbah plastik, yang merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya tentang pengelolaan limbah sampah organik, seperti cara membuat kompos blok dan lainnya. Untuk penanganan limbah plastik, PT CPM bekerja sama dengan kampanye lingkungan Domomoplastik dan bank sampah Mpanau untuk mengajar siswa-siswi SMP 7 Palu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat.

Bagian kedua dari program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan melibatkan Bidan Palang Merah Remaja (PMR) dan tim medis Internal Rescue Committee (IRC) untuk mengajarkan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) kepada siswa-siswi SMP 7 Palu.

Rahyunita berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan di semua sekolah yang berada dalam lingkup tambang CPM. Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia dan lainnya, baru SMP 7 Palu yang dapat disasar.

“Lingkungan CPM sendiri telah melakukan pengendalian sampah plastik, terutama botol air mineral, dengan cara membuat tempat khusus untuk pengumpulan dan pemisahan limbah plastik. Harapannya, kegiatan ini bisa menyosialisasikan dan mengkampanyekan penanggulangan sampah plastik di lingkungan sekitar,” terangnya kepada media ini. Kamis (20/7).

Pelatihan ini juga diapresiasi oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum Rasman. SMP 7 Palu merupakan sekolah Adiwiyata Nasional, dan harapannya, ilmu yang diajarkan kepada siswa-siswi dapat diterapkan di lingkungan masing-masing dan di sekolah lain.

Siswa-siswi yang mengikuti pelatihan terdiri dari 20 orang dari kelas VIII dan kelas IX yang aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan PMR.

Pihak sekolah juga mengimbau siswa-siswi untuk tidak lagi membeli air mineral kemasan, melainkan membawa tumbler dari rumah masing-masing. Hal ini telah meningkatkan kesadaran siswa dalam mengurangi sampah plastik.

Program pemerintah Kota Palu untuk meraih penghargaan Adipura juga didukung oleh kegiatan pelatihan ini. Program serupa dapat diberikan kepada sekolah-sekolah lain di Kota Palu.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG