PALU – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu yang menyoroti keberadaan megalit dan kawasan Lembah Lore di Sulawesi Tengah menjelang pencanangan “Sulteng Negeri Seribu Megalit” pada bulan Oktober mendatang. Ketua AJI Palu, Yardin Hasan, menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlangsungan situs megalit tersebut.

Menurut Yardin, situs megalit di Sulawesi Tengah merupakan harta warisan yang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat Sulteng. Dia menegaskan bahwa jika situs-situs ini tidak dirawat, dilindungi, dan dipelihara dengan baik, hal ini akan berdampak buruk bagi generasi sekarang dan masa depan.

“Situs megalit adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik. Semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan komponen sosial di Sulawesi Tengah dan Indonesia secara keseluruhan, memiliki tanggung jawab moral yang sama dalam memastikan warisan ini tetap terjaga,” ujar Yardin Hasan Senin (17/7).

Lebih lanjut, Yardin berpendapat bahwa pencanangan “Sulteng Negeri Seribu Megalit” bukan hanya menjadi daya tarik bagi para wisatawan, tetapi juga menarik perhatian peneliti dan arkeolog untuk melakukan penelitian serta menjaga kondisi situs-situs megalit.

Ia berharap pencanangan ini menjadi momentum penting dalam sejarah kepurbakalaan Sulawesi Tengah, yang membuktikan bahwa daerah tersebut memiliki situs-situs sejarah yang berharga bagi Indonesia dan dunia.

Harapannya lagi bahwa pencanangan ini tidak hanya menjadi seremonial semata, melainkan juga diikuti dengan tindakan nyata. Upaya konkret harus dilakukan untuk memperbaiki dan menata situs-situs megalit agar lebih mudah dijangkau oleh pengunjung.

Terakhir, Yardin mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah Sulawesi Tengah untuk membangun sektor pariwisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan dari luar maupun oleh penduduk setempat, tanpa harus mengubah keindahan alam dan lanskap yang telah ada.

“Kita akan menjual konsep alam dan megalit kita, tanpa merusak keindahan bentang alam dan topografi lembah yang sudah ada,” tambah Yardin Hasan.

Pencanangan “Sulteng Negeri Seribu Megalit” pada bulan Oktober mendatang di Sulawesi Tengah diharapkan menjadi tonggak penting dalam pelestarian warisan megalitikum dan pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. Masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga, merawat, dan mempromosikan situs-situs megalit, menjadikannya daya tarik yang berkelanjutan bagi generasi sekarang dan masa depan.

Reporter: Irma
Editor: Nanang