Parigi – Tim KFC Jakarta mempertahankan dominasinya pada Etape II lomba balap sepeda internasional Tour de Central Celebes (TdCC) antara Poso-Ampana (153 kilimeter) dengan menempatkan dua pebalap yang masing-masing merebut Jeket Kuning (Yelloh Jersey) dan Jeket Hijau (Green Jersey).

Pebalap muda KFC Abdul Gani bernomor punggung 41 menjadi yang tercepat menyentuh garis finish di depan Kantor Bupati Parigi Moutong, Selasa siang sekitar pukul 12.30 Wita, mengungguli rekan satu timnya Jamal Hibatullah yang pada etape I Ampana-Tentena menjadi yang terdepan.

Menurut keterangan panitia pertandingan, Abdul Gani menyentuh garis finish bersamaan dengan Goorge Luis Oconer dari tim Go for Gold Filipina serta Projo Waseso dari tim CCN Jakarta dengan catatan waktu 3.19.52 jam, namun Abdul Gani akhirnya ditetapkan sebagai juara I, menyusul George Luis Oconer dan Projo Waseso sebagai juara II dan III.

Mereka bertiga menerima bonus uang tunai masing-masing Rp18 juta, Rp9 juta dan Rp5 juta yang diserahkan oleh Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai.

Selain menjadi yang tercepat menyentuh garis finish, Abdul Gani juga dikukuhkan menjadi pebalap nasional terbaik untuk Etape II ini. Gelar ini sebelumnya disandang Jamal Hibatullah (KFC) pada Etape I, namun Yellow Jersey, gelar paling bergengsi di Etape II ini masih dipertahankan Jamal.

Jamal masih berhak atas Yellow Jersey karena paling unggul pada tiga lintasan sprint di rute ini dan mendapatkan gelar raja sprint. Jeket kuning ini dikenakan oleh Sekprov Sulteng Hidayat Lamakarate.

Sementara itu Jonel Carcueva, pebalap Filipina yang tergabung dalam tim Go for Gold belum dapat diungguli 57 pebalap lain yang berlaga di etape II ini dalam menaklukkan tanjakan, sehingga ia tetap mendapatkan gelar king of mountain (KoM).

Di garis finish, para pebalap disambut meriah ribuan warga Kota Parigi yang menggelar tari-tarian tradisional, dan pengalungan bunga oleh sepasang putra-putri pariwisata Parigi Moutong yang berbusana carnaval berbentuk burung merak yang mengembangkan sayapnya.

Keluhkan Lintasan

Baik Abdul Gani maupun Jamal mengaku sangat bangga bahwa timnya begitu solid sehingga masih bisa mempertahankan dominasi juara pada etape II Poso-Parigi, sekalipun kondisi lintasan yang dilewati tidak seperti yang diperkirakan semula.

“Hari ini banyak teman teman yang mengalami pecah ban, terjaduh dan berbagai `trouble` terhadap sepeda karena lintasannya jelek,” ujar Abdul Gani.

“Lintasannya keriting pak,” kata Jamal menimpali rekannya dan menambahkan bahwa di beberapa titik masih berpasir sehingga harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset dan banyak juga tonjolan di jalan seperti pita kejut di jalan raya.

Menurut mereka, kendala ini mempengaruhi para pebalap untuk mencapai prestasi terbaiknya pada etape II.

Sementara itu, menurut pemantauan media yang menyusuri lintasan TdCC dari Kota Palu ke Ampana, hanya jalan raya di Kabupaten Parigi Moutong yang pita kejutnya tidak dibongkar untuk mendukung kelancaran balap sepeda akbar untuk wilayah Sulteng ini.

Di Kabupaten Tojo Unauna, Poso, Sigi dan Kota Palu, seluruh pita kejut di jalan raya yang menjadi lintasan TdCC telah diobongkar sementara untuk menjaga kelancaran dan keamanan para pebalap. (ant)