PALU- Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersinar dalam Pesta Olah Raga Masyarakat Nasional-VII (Fornas-VII) yang digelar di Jawa Barat. KORMI Sulteng berhasil meraih total 32 medali, terdiri dari 10 emas, 10 perak, dan 12 perunggu.
Dengan pencapaian tersebut, Sulteng menempati posisi ke-15 secara keseluruhan di Indonesia dan muncul sebagai provinsi dengan peringkat tertinggi untuk olahraga komunitas di wilayah Indonesia Timur, tidak termasuk Bali.
Ketua KORMI Sulteng Syaifulah Jafar menuturkan, prestasi Sulteng di Fornas VII mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan perolehan medali mereka di Fornas V 2019 yang berlangsung di Kalimantan Timur.
“Dalam Fornas V, Sulteng hanya berhasil mengamankan 8 medali, terdiri dari 3 perak dan 5 perunggu, tanpa satu pun medali emas,”ucapnya dalam keterangan tertulis diterima Media Alkhairaat.id, Ahad (9/7).
Selanjutnya, ucap dia, dalam Fornas VI 2022 yang digelar di Sumsel, Sulteng meraih total 27 medali, meliputi 4 emas, 10 perak, dan 13 perunggu.
“Prestasi membanggakan federasi olahraga yang berafiliasi dengan KORMI Sulteng menyoroti kebangkitan olahraga masyarakat dan revitalisasi partisipasi olahraga di provinsi tersebut. Tumbuhnya olahraga rakyat menjadi landasan yang kokoh bagi pengembangan olahraga kompetitif di Sulteng,”bebernya.
Ia menyebutkan, KORMI Sulteng mengucapkan terima kasih atas upaya yang konsisten dan berkesinambungan dalam memasyarakatkan dan memasyarakatkan olah raga masyarakat, meliputi olah raga kesehatan dan kebugaran, olah raga tradisional dan budaya, serta olah raga petualangan dan tantangan.
“Upaya tersebut mulai membuahkan hasil yang positif dan akan terus diupayakan oleh KORMI Sulawesi Tengah untuk mencapai visi “Indonesia Bugar 2045” (Indonesia Sehat 2045) dan “Sulteng Sehat dan Bugar 2045” (Sulawesi Tengah Sehat dan Bugar 2045),” paparnya.
Selaku Ketua KORMI Sulteng, ia memberikan apresiasi kepada 29 federasi olahraga di bawah KORMI Sulteng yang telah melakukan seleksi, pemusatan latihan, dan mengikuti Fornas tahun ini. Keikutsertaan federasi ini dan seluruh kontributornya dalam Fornas Jabar dimungkinkan dengan pembiayaan sendiri dan tanpa mengandalkan dana APBD.
“KORMI Suteng juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari individu dan organisasi yang terlibat dalam pengembangan olahraga masyarakat, memberikan dukungan moril dan material kepada federasi olahraga di bawah KORMI Sulteng untuk partisipasi mereka dalam Fornas tahun ini,”tuturnya.
Lebih lanjut ucap dia, prestasi Sulteng dalam Fornas Jabar tahun ini berpotensi lebih tinggi lagi mengingat perolehan medali masih didominasi oleh cabang olahraga petualangan dan tantangan serta olahraga kesehatan dan kebugaran.
“KORMI Sulteng tidak dapat mengikutsertakan olahraga tradisional dalam Fornas tahun ini karena keterbatasan anggaran, padahal potensi olahraga tradisional, khususnya yang berakar di pedesaan Sulteng, sangat besar untuk menyumbangkan medali pada ajang tersebut,” urainya.
Untuk mempercepat pemaduan dan pemasyarakatan olahraga di Sulteng ujar dia, dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan. Dukungan pemerintah, khususnya dalam pengalokasian anggaran, harus dianggap sebagai investasi bukan beban. Investasi yang dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat sehat dan bugar relatif kecil dibandingkan dengan keseluruhan pembiayaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat.
“Dengan landasan yang kokoh dalam olahraga kerakyatan, diharapkan prestasi Sulteng dalam ajang olahraga kompetitif dapat terus melambung ke depannya,”pungkasnya.
Reporter: IKRAM/Editor: NANANG