PALU – Istilah era post truth (pasca kebenaran), belakang ini menjadi perbincangan, sebab bisa mengancam perkembangan peradaban.

Dengan hadirnya berbagai narasi, konten dan berita yang tidak berbasis fakta, posisi kebenaran menjadi bias.

Di era ini, kebenaran merujuk pada keadaan dimana fakta-fakta obyektif kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik dari pada emosi dan kepercayaan pribadi.

Dengan kata lain, dalam mengkonsumsi informasi, orang tidak lagi mencari tahu lebih jauh tentang faktanya secara objektif. Melainkan melihat kebenaran dari sudut pandang dampak sebuah informasi itu berdasarkan persepsi.

Berkaitan dengan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar webinar bertajuk “Pemuda Kuat Tangkal Hoax”, pada Jumat 26 Mei 2023, bersama KNPI Kabupaten Sigi.

Ketua KNPI Sigi, Mohammad Ratib Sunusi, sebagai salah satu pembicara dalam webinar tersebut, mengatakan, pihaknya cukup konsern dalam isu tangkal hoax, atau berita bohong di kalangan pemuda.

“Ini menjadi sangat penting, apalagi kita akan menghadapi pesta demokrasi tahun depan. Sebab hoax, biasanya bertebaran, bahkan diproduksi untuk kepentingan tertentu pada momen-momen besar,” kata Ratib.

Dalam pembahasannya, Ratib akan memaparkan tentang kecakapan digital.

Kenali apa itu hoaks dan cara penyebarannya, tips dan trik mencegah hoaks menjadi viral, dan bagaimana menanggulangi dan menghentikan hoaks, adalah beberapa poin yang akan ia bahas.

Sementara itu, pembicara kedua dalam webinar tersebut adalah Anwar Sadat.

Senior Produk Manager ini akan membahas tentang etika digital.

“Saring Sebelum Sharing”, adalah hal yang akan ia bahas.

Selain itu, ia juga akan memberi petunjuk, bagaimana menggunakan logika untuk membedakan fakta dan hoaks.

Sementara pembicara lainnya, Chika Audhika, S.I.A., C.P.S,, akan membahas tentang budaya digital.

Professional Publik Speaker dan Host ini akan membahas tentang bagaimana
mengecek fakta sebelum menyebarkan atau posting konten.

Acara ini akan dipandu oleh Angga Andrias, S.Pd, bersifat gratis dan terbuka untuk umum.

Calon peserta cukup meng-klik link ini: https://s.id/registrasikabsigi_2605 dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.

Peserta yang beruntung, akan mendapatkan hadiah menarik berupa dompet digital. Semua peserta akan mendapatkan e-Sertifikat.

Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital.

Bagi anda yang belum pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Kemenkominfo, ini adalah kesempatan yang baik untuk anda.

Pada Tada 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.

Sejak Februari tahun ini, pihak penyelenggara sedikitnya telah melaksanakan puluhan kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Dan kali ini, penyelenggara menyasar komunitas-komunitas di Sulteng.

Sejak 2021, Kominfo telah melaksanakan kegiatan Literasi Digital kepada 14.641.097 orang. Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang.

Kominfo menargetkan kegiatan ini bisa menyasar 50 juta orang penduduk Indonesia pada tahun 2024.

Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait Literasi Digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas. *