PALU- Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan bahasa daerah Kaili, Pamona , Banggai dan Bahasa Saluan diambang kepunahan.

“Empat bahasa ini merupakan bahasa cukup besar, tetapi berstatus hancur dan punah,” ucap Kepala Balai Bahasa Sulteng, Dr.Asrif saat pembukaan Diseminasi Program Perlindungan Bahasa dan Sastra di Sulteng, di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu, Senin (8/5).

Ia menyebutkan, tidak ada satu bahasa daerah di Sulteng statusnya aman, alias seluruh bahasa daerah kita sedang sakit.

Salahsatunya sebut dia, bahasa Kaili. Banyak putra-putri Kaili tidak tahu bahasa Kaili, berarti bahasa Kaili menuju punah, akibat putra-putri Kaili sendiri.

“Suami/Istri Kaili, anak-anak tidak tahu bahasa Kaili, belajar bahasa Kaili seperti dosa,” katanya.

Olehnya kata dia, pertemuan kali ini bukan hanya membahas bahasa Kaili, tetapi bagaimana membahasa bahasa Pamona, Banggai dan bahasa Saluan.

Ia mengatakan, pasca pertemuan ini, pihaknya mengundang ratusan guru menjadi tenaga pembias, tidak hanya di kota Palu.

“Tetapi hari ini juga dibuka Pamona, terus diikuti Banggai, dan Banggai kepulauan,” ujarnya.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG