PALU – Da’i Safari Ramadhan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Ustadz Agustan Ahmad mendapatkan giliran membawakan ceramah pada malam Nuzulul Qur’an, Ramadhan 1444 H/2023, di Masjid Alkhairaat, Jalan SIS Aljufri Palu, Jumat (07/04).

Selain menyampaikan perihal keutamaan dan keistimewaan malam Nuzulul Qur’an atau malam turunnya Al-Qur’an, Ustadz Agustan juga menyampaikan dua amalan penduduk bumi (umat manusia) yang tidak pernah dilakukan oleh penduduk langit (malaikat).

“Kalau manusia bertasbih, maka malaikat juga bertasbih. Tapi ada dua amalan manusia yang disukai Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang hanya dikerjakan oleh penduduk bumi dan tidak dilakukan oleh penduduk langit itu,” ucap Ustadz Agustan.

Kata dia, dua amalan yang dimaksud adalah kedermawanan orang-orang kaya dalam meringankan beban penderitaan orang-orang miskin.

“Ini adalah ahli dunia yang tidak terjadi di langit. Oleh karena itu, di bulan mulia ini, kita umat muslim sangat dianjurkan untuk membantu meringankan penderitaan orang lain,” katanya.

Amalan kedua adalah jeritan permintaan ampun para pendosa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena Allah sendiri membuka pintu-pintu taubatnya kepada umat manusia sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 222; “Innallaha yuhibbut tawwabina (Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat).

“Maknanya apa? Sesungguhnya Allah mencintai para pendosa. Pendosa yang menyadari dosanya, lalu cepat-cepat untuk bertaubat,” jelas Ustadz Agustan.

Hal ini juga ditegaskan dalam Hadits Qudsi, di mana Allah berfirman, “Aku lebih suka mendengarkan rintihan para pendosa ketimbang gemuruh suara tasbih. Gemuruh tasbih menyentuh Kebesaran Kami; sedang rintihan para pendosa menyentuh Kasih-sayang Kami.”

Olehnya, kata dia, Bulan Ramadhan sendiri bukan hanya peluang bagi orang-orang shaleh, tetapi para pendosa dan seluruh kaum muslimin juga hendaknya bergembira dengan hadirnya bulan suci ini karena begitu luasnya pengampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Maka jangan kita pernah berputus asa dari rahmat-NYA Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tutupnya. (RIFAY)