SIGI – Bupati Sigi Mohammad Irwan menyampaikan, Pemerintah Daerah akan memanfaatkan area lahan liquefaksi yang berada di Desa Jono Oge, sebagai kawasan pusat persemaian modern. Oleh karena itu Pemda Sigi mengharapkan Kementerian PUPR, berperan memberikan dukungan melalui penyediaan prasarana air baku, untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon, dengan skala besar.

Menurut Bupati Sigi, wilayah persemaian direncanakan untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan daerah aliran sungai tersebut.

“Sehingga dengan itu menghasilkan bibit tanaman yang akan ditanam di lahan kritis seperti, daerah longsor terutama di bagian hulu sungai,”kata Irwan dalam acara sarasehan bertemakan “Pemanfaatan Lahan Liquefaksi”, di salah satu hotel Kota Palu, Selasa (21/03).

Selain itu, akan dilakukan pula pemanfaatan area lahan liquefaksi yang berada di Desa Sibalaya. Lahan ini difokuskan sebagai potensi kawasan wisata edukasi bencana. Tentu di situ, direncanakan terdapat objek wisata berupa edukasi mengenai kesiapsiagaan bencana, fasilitas simulasi bencana dengan konsep ruang terbuka.

“Oleh sebab itu Pemda Sigi juga mengharapkan Kementerian PUPR berperan memberikan dukungan, melalui penyediaan sarana dan prasarana agar terwujud kawasan wisata edukasi bencana yang representatif, ” ungkapnya.

Adapun sarahsehan yang dihadiri oleh bupati, merupakan rangkaian peringatan Hari Air Sedunia, melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS). Peringatan Hari Air sebagai informasi untuk meningkatkan kesadaran seputar masalah air.

“Terlebih fokus utama dari peringatan hari air sedunia adalah, ketersediaan akses ke pasokan air bersih untuk masyarakat dunia. Ini sebagai salah satu bagian dari memerangi krisis air bersih dan sanitasi, sehingga diharapkan setiap orang dapat membantu dan mendukung masyarakat dunia untuk mendapatkan air bersih yang berkualitas,” kata Kepala BWS Sulawesi III Palu Dedi Yudha Lesmana.

Dikesempatan tersebut, turut dihadiri Perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kota Palu serta unsur akademisi Universitas Tadulako.

Reporter: Hady
Editor: Nanang