PALU – Anak binaan atau Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, konsisten menunaikan shalat wajib lima waktu, sebagai momen pengabdian dalam menjalani masa pembinaannya.

Meski masih berusia sekitar 14 hingga 18 tahun, seluruh ABH muslim, mesti menerima kenyataan dengan penuh lapang dada untuk menjalani masa pembinaanya di LPKA Palu.

Para ABH bukan hanya dibekali program yang dapat meningkatkan kemampuan dirinya, tetapi yang terpenting yaitu kedekatan mereka kepada Sang Penciptanya dengan konsisten menunaikan ibadah, baik perkara wajib maupun sunnah sesuai dengan agama yang mereka yakini.

“Kami ingin memastikan bahwa pembinaan di LPKA Palu mendorong agar anak-anak berubah dalam segi sikap dan perilaku, khususnya kedekatan mereka kepada agama mereka. Mereka harus mencintai agamanya, karena dari hal tersebutlah yang akan mendasari mereka menjadi calon pemimpin yang baik, yang tentu saja akan bermanfaat bagi diri mereka, keluarga, dan seluruh masyarakat,” jelas Ansari Maulana, Staf Pembinaan di LPKA Palu, Rabu (22/02).

Meski demikian, selama menjalani masa pembinaannya, tak jarang terdapat hambatan dalam diri setiap anak. Salah satu anak berinisial MZ yang mengaku sesekali mengalami malas dan jenuh dalam berbuat baik.

Namun, dengan rutin melakukan komunikasi bersama orangtuanya serta pembinaan yang tulus dari para petugas, ia pun melawan rasa malas tersebut dengan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Dengan mengenal agama, hati dan pikiran menjadi lebih tenang. Tiada lagi yang paling nikmat selain itu. Semoga saja, dengan ibadah yang telah dilakukan dapat berimbas juga untuk orangtua saya di rumah. Saya rindu sekali,” pungkas MZ. */RIFAY