BANGGAI – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Muh Rasyidi Bakry, mengatakan, isu sara dan berita-berita hoaks dapat dicegah dengan adanya kolaborasi penyelenggara Pemilu dan stakeholder.
Kata dia, dengan adanya koordinasi yang baik dengan stakeholder, maka isu-isu maupun berita-berita yang sampai kepada masyarakat dapat terdekteksi dan terfilter.
“Banyak masyarakat sering terjebak dalam berita-berita hoaks karena seringkali informasi yang mereka terima adalah informasi yang menyenangkan atau isu-isu yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan atau to good to be true,” ujarnya saat menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banggai di salah satu kafe di Kota Luwuk, Senin (13/02).
Kata Rasyidi, masyarakat yang kurang menyadari bahaya isu sara dan hoaks, terkadang dimanfaatkan oleh oknum-oknum politisi untuk memperoleh dukungan.
“Seharusnya fokus masyarakat kita dalam memilih ialah lebih melihat gagasan, visi dan misi yang ditawarkan dari calon pemimpinnya sehingga nantinya tidak mudah terpengaruh oleh berita maupun informasi hoaks,” pungkasnya.
Kegiatan yang mengusung tema “Penanganan dan Pencegahan Black Campaign serta Hoaks dalam Pemilihan Umum” itu juga dihadiri narasumber lainnya, yakni Anggota KPU Provinsi Sulteng, Dr Sahran Raden.
Selain Rasyidi, turut menjadi narasumber juga pada kegiatan itu Anggota KPU Provinsi Sulteng, Sahran Raden yang membawakan materi terkait tata cara penanganan black campaign dan juga hoaks.
Sahran menyebutkan bahwa modus black campaign sangat banyak dan bervariasi dan semuanya bisa ditemukan dalam kanal media sosial.
“Olehnya perlu peran dari penyelenggara pemilu dan tokoh-tokoh masyarakat untuk meredam semuanya,” katanya.
Adapun peserta kegiatan ini adalah ketua dan anggota KPU Kabupaten Banggai, sekretaris dan jajaran Kasubbag KPU Kabupaten Banggai, Kapolres Banggai, Bawaslu, ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Banggai. */RIFAY