PALU – Suharyani, senior Project Officer Asian Development Bank (ADB) saat berkunjung ke Palu memastikan seluruh proyek rehabilitasi bencana yang bersumber dari ADB sudah berjalan baik, dan menyampaikan hasilnya kepada Gubernur Sulawesi Tengah.
Suharyani, mengharapkan akhir tahun 2023, proyek ini bisa terselesaikan, tetapi masih ada perpanjangan waktu sampai tahun 2024.
“Tetapi diusahakan selesai akhir tahun 2023,” ujarnya.
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, juga berharap semoga akhir tahun 2023 ini, semua masyarakat terdampak langsung bencana bisa mendapatkan hak-haknya, karena mereka sudah 5 tahun menunggu.
“Saya berharap agar masyarakat terdampak bencana bisa cepat mendapat hak-haknya. Saya berterimakasih juga kepada Menteri PUPR, Bank Dunia, ADB dan semua pihak yang telah mendorong percepatan penyelesaian rehabilitasi dampak bencana tahun 2018 yang lalu,” ujar Rusdy Mastura, Jum’at (27/1).
Gubernur menyampaikan untuk tata kelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) kedepan akan diputuskan bersama Bupati Sigi, Donggala dan Walikota Palu.
“Saya berharap yang terbaik itu adalah yang paling baik untuk masyarakat, karena kedepan dengan kondisi rawan bencana harus diatur perizinan dalam hal pemanfaatan air bawah tanah, karena dengan pengeboran sumur dapat menimbulkan rongga tanah, dan dapat menimbulkan resiko kepada masyarakat kita,” ujar Cudy, sapaan akrab gubernur Sulteng.
Pada kesempatan itu gubernur didampingi Kepala Dinas Cipta Karya dan SDA Andi Ruly Djanggola, dan Tim Ahli Gubernur Bidang Infrastruktur dan Bencana Ir. Gunawan.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG