PALU – Penerapan transaksi BBM Solar JBT (Subsidi) menggunakan QR Code di 34 Kota/Kabupaten di Indonesia sudah berjalan sejak 1 Desember 2022.

Hal ini merupakan kelanjutan dari program subsidi tepat yang sudah disosialisasikan sejak 1 Juli 2022. Masyarakat pemilik kendaraan roda empat yang mendaftar melalui website subsiditepat.mypertamina.id akan diverifikasi dan mendapatkan QR Code sebagai tanda bahwa mereka berhak mendapatkan BBM Subsidi.

Di wilayah Sulawesi sendiri, Palu adalah kota pertama yang akan diterapkan penggunaan QR Code dalam pengisian BBM, khususnya jenis solar.

Penerapannya akan berlangsung mulai Senin (09/01) mendatang, bersama 36 kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengajak masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM Subsidi agar dapat segera mendaftarkan kendaraannya melalui website subsiditepat.mypertamina.id atau datang langsung ke SPBU untuk dibantu petugas dalam proses pendaftaran.

“Bagi yang belum memiliki QR Code tetap akan kami layani seperti biasa, namun nomor polisinya dicatat dan pembelian dibatasi maksimal 20 liter per hari,” terang Fahrougi, Jumat (06/01).

Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir bertransaksi, karena QR Code dapat diprint dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak perlu menggunakan handphone.

Diketahui, pembelian BBM Solar JBT ini pun telah diatur volume yang dapat dibeli per harinya sesuai SK BPH Migas Nomor: 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yakni 60 liter per hari untuk kendaraan pribadi roda 4, 80 liter per hari untuk kendaraan roda 4 angkutan barang dan umum dan untuk angkutan barang dan umum roda 6 atau lebih dibatasi maksimal 200 liter per hari per kendaraan.

“Penerapan program subsidi tepat dengan mewajibkan masyarakat bertransaksi menggunakan QR Code ini merupakan upaya pemerintah dan Pertamina agar dapat menyalurkan BBM Solar Subsidi JBT secara tepat sasaran dan pendistribusian agar lebih termonitor dan tepat volume,” pungkas Fahrougi.

Sementara itu, Ketua DPC Organda Kota Palu, Astam Abdul Salam menyatakan, pihaknya mendukung penuh program Subsidi Tepat Pertamina.

Astam mengatakan, penerapan penggunaan barcode ini harus lebih intensif sehingga penyaluran BBM subsidi itu tepat sasaran.

“Kenapa saya katakan tepat sasaran ini karena pelaku usaha ini inginkan hak-hak dasar mereka, bagaimana mereka menggunakan BBM subsidi kemudian mereka menjalankan usaha sehingga kontribusi untuk daerah ada juga dari usaha-usaha mereka. Mereka merespon positif dan sudah mendaftarkan (kendaraannya) tanpa ada kendala dan berjalan dengan baik. Saya berharap seluruh pelaku transportasi angkutan darat untuk bersama sama mendaftarkan kendaraannya segera,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Ketua DPW ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia) Sulawesi Tengah, Yeni.

Menurutnya, program ini melindungi konsumen yang berhak mendapatkan BBM Subsidi.

“Sekarang, konsumen yang berhak mendapatkan BBM Subsidi sudah terdata dan diberikan barcode untuk bertransaksi BBM Subsidi di SPBU. Sejak diberlakukan pendaftaran Juli lalu sampai saat ini, anggota kami seluruhnya sudah mendaftarkan kendaraannya,” katanya.

Ia berharap, ke depan melalui program ini BBM Subsidi dapat tepat sasaran kepada yang berhak menerima, salah satunya pelaku usaha logistik khususnya di armada angkutan barang. (RIFAY)