PALU – PT Citra Palu Minerals (CPM) merilis pencapaian Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM-CSR) selama tahun 2022.

Sejumlah program telah dilaksanakan, baik yang masuk dalam RIPPM (Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat) maupun yang sifatnya merupakan partisipasi PT CPM dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

Selama tahun 2022, PT CPM mencatat sebanyak 1.408 Kepala Keluarga (KK) atau 2.222 jiwa yang menjadi penerima manfaat Program PPM-CSR.

“Jadi beneficeries (penerima manfaat) Program PPM CSR Tahun 2022 itu sebanyak 2.222 jiwa. Penerima manfaat ini sudah termasuk dalam delapan pilar atau dalam RIPPM, maupun kegiatan yang sifatnya partisipasi dengan pihak ketiga,” kata Superintendent Program PPM-CSR PT CPM, Rahyunita Handayani, di Palu, Senin (02/01).

Ia mengatakan, PT CPM terus berusaha mengimplementasikan apa yang diamanatkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM. Menurutnya, delapan pilar yang menjadi amanat tersebut telah dilaksanakan, walaupun belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal.

Yayu, sapaan akrabnya menyampaikan sejumlah program PPM-CSR yang telah dilaksanakan selama tahun 2022 lalu.

Di bidang pendidikan, kata dia, tahun 2022 menjadi tahun kedua program beasiswa tangguh yang dikerjasamakan dengan Bakrie Amanah.

“Alhamdulillah, tahun ini adalah tahun kedua beasiswa tangguh di Universitas Tadulako (Untad). Dalam hal pendidikan, pelatihan keterampilan dan keahlian dasar, ini juga tahun kedua kami melaksanakan kesetaraan Paket B dan C dalam rangka peningkatan sumber daya manusia di lingkar tambang,” tuturnya.

Selanjutnya, ada juga kegiatan pelatihan dan kemandirian masyarakat, di dalamnya penerimaan siswa dan mahasiswa program magang dan praktik lapangan.

Peserta magang di PT CPM. (FOTO: IST)

“Kami ada kerja sama dengan Disnakertrans dalam program magang. Ada beberapa yang magang dan saat ini mereka sudah diangkat menjadi karyawan CPM,” katanya.

Masih dalam bidang pendidikan, PT CPM juga melakukan edukasi bagi pelajar di lingkar tambang. CPM bekerja sama dengan SMP Negeri 7 dan SD Poboya dalam pengelolaan lingkungan hidup berbasis masyarakat.

“Jadi di SMP 7 ini mereka melakukan pengelolaan sampah organik dan kami bantu mesin pencacah, juga memperkenalkan bagaimana membuat kompos blok. Jadi ini juga masuk di dua pilar sekaligus, baik pendidikan maupun lingkungan,” tambahnya.

Di bidang pendapatan riil, lanjut dia, CPM memberikan pengetahuan dan kemampuan peternak di wilayah lingkar tambang melalui pelatihan pembuatan pakan ternak tambahan.

“Ini kami lakukan dalam rangka mendukung program pemerintah. Kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Palu, dalam hal ini Bidang Peternakan dalam pengembangan domba ekor gemuk, sebagimana yang telah dicanangkan oleh Wali Kota sebagai domba khas Palu,” tuturnya.

Dalam hal kelembagaan, 2022 menjadi tahun ketiga CPM bekerja sama dengan LPM Poboya dalam penyediaan tenaga kerja khusus harian. CPM sengaja bekerja sama dengan LPM Poboya dengan harapan bisa merangkul angkatan kerja yang mau menjadi tenaga harian di CPM.

“Tapi ini juga bukan hanya berlaku khusus di Poboya, tapi juga berlaku bagi kelurahan lain di lingkar tambang, namun tetap melalui LPM Poboya, jadi kalau kami ada kebutuhan tenaga kerja harian komunikasinya ke LPM Poboya,” tuturnya.

Sementara di bidang kesehatan, salah satu yang telah dilakukan adalah kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat sekitar tambang, pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan.

Tak hanya itu, CPM juga berperan aktif mendukung program pencegahan stunting lewat pemberian makanan tambahan untuk balita dan nutrisi bagi ibu hamil di lingkar tambang.

“Untuk program ini, kami bekerja sama dengan dua puskesmas besar di lingkar tambang, yaitu Puskesmas Talise dan Kawatuna,” kata Yayu.

CPM juga menyasar kemandirian ekonomi masyarakat dengan cara pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan usaha kecil dan menengah sesuai dengan profesinya.

“Jadi ada pelibatan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan operasional seperti pemenuhan kantong sampel di geologi. Minimal mereka bisa tahu bagaimana cara mengenal usaha mereka mulai dari permodalan, sampai memperkenalkan produknya melalui media yang ada,” jelasnya.

Di bidang sosial budaya, CPM juga tak ketinggalan berperan aktif. Di bidang ini, CPM ikut berpartisipasi memberikan bantuan pembangunan sarana prasarana ibadah dan kegiatan olah raga.

Selain itu turut serta memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan berpartisipasi dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal.

Dari sisi infrastruktur, CPM turut serta mendukung perbaikan akses jalan kantong produksi, membantu perbaikan pipa air PDAM di area Sungai Pondo yang digunakan masyarakat Kelurahan Poboya.

“Kami juga bekerja sama dengan salah satu departemen di CPM, yaitu HSE dalam memperkenalkan reklamasi di wilayah tambang dengan tanaman endemik seperti ebony,” katanya.

Untuk tahun 2023 ini, kata dia, pihaknya kemungkinan akan fokus ke pilar pendapatan riil untuk pekerjaan dan kemandirian ekonomi.

“Karena memang CPM sudah punya data dasar terkait pengembangan ternak dan UMKM. Jadi program yang ada di 2022, dilanjutkan lagi,” pungkasnya. (RIFAY)