PALU – Taman Nasional Kota Palu, di seputaran jalan Hasanuddin atau depan gedung juang Kecamatan Palu Timur, telah selesai dibangun. Kamis (29/12) hari ini, taman itu telah diresmikan oleh Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, dan pertanda juga taman tersebut telah dapat digunakan secara umum oleh masyarakat Kota Palu.
Sayangnya keindahannya, tidak berbuah manis bagi Alfamidi sebagai pemilik anggaran pembangunan taman tersebut. Sebab tak ada satupun terlihat logo brand Alfamidi di Taman Nasional itu, padahal mereka sudah merogoh sebanyak Rp 7 Miliar, dari dana Corporate Social Responsibility atau CSR perusahaanya.
Manager PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Arif L. Nursandi, mengatakan, momentum peresmian Taman Nasional Kota Palu oleh Wali Kota Palu pada hari ini merupakan salah satu kebahagiaan bagi masyarakat kota Palu, begitupun sebaliknya bagi keluarga besar Alfamidi Cabang Palu.
“Di sini kami sudah membuktikan, bahwa proses itu tidak akan menghianati hasil. Saya yakin, Pak Wali tahu betul prosesnya dan saya merasakan sekali untuk tidak mudah membuat satu karya yang diberikan untuk masyarakat Kota Palu. Sebelum peresmian saya bersama dengan tim dari Alfamidi Cabang Palu melihat langsung lokasi Taman Nasional tadi malam memang keindahan Taman Nasional setelah melalui tahapan revitalisasi oleh Pemerintah Kota Palu begitu indah, bagus dan menawan sekali. Cuma yang sangat kami sayangkan dana CSR yang bernilai 7 miliar tak terlihat sedikit pun symbol atau label Alfamidi di dalamnya area Taman Nasional. Tapi tidak apalah yang penting tugas kami sudah selesai yang telah memberikan yang terbaik untuk Kota Palu ini,” ujar Arief sambil sedikit bercanda kepada sejumlah awak media di Palu.
Di tempat terpisah, Kadis PU Kota Palu Ir Singgih Prasetyo mengatakan, yang membuat prasasti bukan dari Pemkot melainkan dari Alfamidi.
“Tadi malam sudah dibicarakan dengan pak Andi dari Alfamidi. Nanti akan dibuatkan prasasti tersendiri
Dan pak Wali Kota sudah mnegucapkn terima kasih berkali-kali tadi ke Alfamidi,” ujar Kadis PU Kota Palu Singgih Prasetyo.
Reporter: IRMA