POSO – Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerjasama dengan pihak sekolah membentuk Satuan Tugas (Satgas) anti Narkoba tingkat pelajar.

Pembentukan Satgas anti Narkoba  dikalangan pelajar SMA yang digagas oleh Kepala BNNK Poso, AKBP. Kahar Muzakkir juga melibatkan sejumlah mahasiswa dari Universitas Gorontalo (UNG).

Pembentukan Satgas anti Narkoba untuk tahap awal tersebut akan menyasar sedikitnya  Delapan  Sekolah  Menengah Atas (SMA) di daerah tersebut. Tiga diantaranya sudah terbentuk, yakni SMAN 1, SMAN 2, dam SMAN 3.

Sementara, lima sekolah lainnya akan menyusul, terdiri dari SMAN 4, SMA Muhammadiyah, SMAN Napu Kecamatan Lore Timur, SMAN  Poso  Pesisir , SMAN Poso Peisisir Utara.

AKBP. Kahar Muzakkir yang ditemui di ruangannya, Rabu (26/10) mengatakan, pembentukan Satgas Narkoba tingkat pelajar tersebut merupakan tindak lanjut dari program pencegahan narkoba  di lingkungan pendidikan.

Menurutnya, sebelum pembentukan Satgas, pihak BNNK Poso terlebih  dahulu  melakukan rapat kerja dengan mengundang semua  pihak sekolah yang akan dilibatkan, dan selanjutnya dibuatkan pelatihan. Sehingga dari hasil pelatihan tersebut  keluar ide-ide untuk  membuat Satgas anti Narkoba disekolah-sekolah.

‘’Untuk membersihkan Negara ini dari  bahaya Narkoba, makanya saya terus melakukan sosialisasi  diberbagai sektor  kegiatan masyarakat, yang didalamnya  termasuk lembaga pendidikan, dan termasuk pembentukan Satgas anti Narkoba dikalangan pelajar,’’ ungkap  AKBP.Kahar Muzakkir.

Kahar Muzakkir  menambahkan, selain melibatkan pihak sekolah, upaya BNNK Poso dalam membentuk satgas anti Narkoba di kalangan pelajar tersebut juga melibatkan sejumlah mahasiswa  dari UNG, yang kebetulan sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Wilayah Kabupaten Poso.

Diakuinya, selain tingkat pelajar SMA, Satgas anti Narkoba tersebut juga nantinya akan melibatkan  pelajar dari tingkat SMP.  Adapun orang –orang yang dilibatkan dalam Satgas anti Narkoba tersebut antara lain, pihak guru  sebagai pembina atau pembimbing, serta pelajar sedikitnya 20 setiap sekolah.

‘’Sejauh ini kami sudah masuk kepada sejumlah sekolah-sekolah SMA  dan bertemu dengan pihak guru dan kepala sekolah  untuk membentuk satgas anti Narkoba. Pembentukan Satgas anti Narkoba ini akan menjadi moment  yang tepat dan sangat baik dalam kegiatan-kegiatan ilmu pendidikan  dalam upaya pencegahan,’’ tambah Kahar Muzakkir.

Kahar mengaku, sejauh ini pihaknya terus melakukan terobosan-terobosan baru  dalam upaya pencegahan peredaran  Narkoba  di daerah itu, khususnya pada kalangan pelajar. Melakukan sosialisasi secara kontinue, Satgas tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu wadah  untuk para pelajar agar bisa lebih memahami bagaimana efek dan bahaya yang ditimbulkan oleh Narkoba tersebut.

Dalam Satgas, guru menjadi pembina dan sekaligus menjadi pembimbing kepada siswany, agar terus melakukan pengawasan dan memberikan pengetahuan atas dampak yang ditimbulkan oleh Narkoba. Sementara siswa  yang menjadi anggota harus pro aktif melakukan kegiatan pencegahan di antara teman –teman  agar menjauhi narkoba.

‘’Saya selalu mengajak seluruh masyarakat, khususnya para pelajar agar melawan Narkoba  atau perangi Narkoba khususnya di Kabupaten Poso yang selama ini tingkat penyalah gunaan Narkoba masih cukup tinggi,’’ ungkap Kahar Muzakkir.

Pihak BNNK Poso mengimbau kepada pihak guru ataupun orang tua siswa agar terus melakukan pengawasan secara maksimal kepada para anak didiknya, dan diharapkan orang tua  yang secara emosional untuk lebih dekat agar tidak sungkan untuk menegur jika  terdapat  perlakuan anak yang tidak wajar, termasuk dalam pola pergaulan disekolah dan lingkungannya.

“Pembentukan Satgas anti Narkoba tingkat pelajar SMA di Poso diharapkan  sebagai bentuk antisipasi dini untuk menyelamatkan para pelajar yang belum menyentuh Narkoba, ” tandasnya.

Reporter : Mansur
Editor : Yamin