PARIMO –  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali membuka dapur umum bagi korban banjir susulan di Desa Torue, Ahad (22/08).

Sekretaris BPBD Parimo, Moh. Rivai, mengatakan, pascabanjir susulan memenuhi kebutuhan logistik berupa makanan siap saji bagi warga terdampak, khususnya warga yang berada di Dusun Dua dan Tiga.

“Kami melakukan kegiatan mendesak terutama makanan dan pembersihan rumah warga yang masih terendam lumpur,” ungkapnya saat dihubungi, Selasa (23/08).

Ia mengatakan, selain pemenuhan logistik pihaknya juga membantu menyuplai air bersih yang menggunakan satu unit mobil Tanki, sebagai kebutuhan mendasar di lokasi banjir.

Ia menuturkan, saat ini juga tim reaksi cepat (TRC) BPBD dan Tagana Dinas Sosial hingga kini terlibat membantu warga setempat melakukan pembersihan sisa-sisa meterial lumpur atas dampak banjir ketiga kalinya melanda desa tersebut.

Dalam peristiwa itu, dilaporkan tidak ada korban jiwa namun harta benda warga terendam air dan sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat aman karena rumah mereka belum bisa ditempati.

“Warga terpaksa mengungsi di masjid dan posko pengungsian disiapkan Tagana. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak,” jelasnya.

Sejuah ini, BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Pertanahan (PUPRP) Parimo, BPBD Sulteng dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III), Pemerintah Kecamatan serta Desa setempat sedang melakukan pertemuan membahas sejumlah hal-hal penting supaya peristiwa serupa tidak lagi terulang.

Ia menambahkan, dua kali banjir susulan melanda Desa Torue karena tanggul darurat tidak mampu menahan debit air sungai akibatnya jebol hingga berdampak terhadap pemukiman warga.

“Banjir susulan dua kali terjadi selama Bulan Agustus. Kami berharap dari pertemuan ini tercipta solusi yang konkret, supaya banjir lagi menjadi ancaman bagi warga desa setempat,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin