POSO- Puluhan pelajar serta masyarakat umum yang tergabung dalam komunitas penyandang disabilitas tuna rungu di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah menggelar upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Kegiatan yang baru pertama digelar di Kabupaten Poso ini, dilaksanakan di halaman Sekretariat Banua Momberata, Poso Kota Utara, Sabtu (20/08) pagi, kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso dan PT. Poso Energy melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Kegiatan bertema “Merdeka Inklusi dan Setara, Karena Kemerdekaan Adalah Setara” itu sedikitnya diikuti 50 peserta penyandang disabilitas se-Kabupaten Poso, baik dari pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB) ataupun masyarakat umum dengan dipandu Juru Bahasa Isyarat (JBI).

Bertindak sebagai petugas upacara, masing-masing sebagai pengerek bendera merah putih diemban oleh Nur Sultan Sakur, lalu petugas pembentang bendera Chirstian Mokeba, Dandi Wijaya pembawa baki serta pembaca proklamasi, Rifandi Djalia.

Wakil Bupati Poso, Moh. Yasin Mangun yang turut hadir, mengaku sangat terharu dan mengapresiasi panitia yang bisa melaksanakan kegiatan tersebut.

Menurutnya, upacara bendera yang dilaksanakan disabilitas yang notabene penuh keterbatasan, bisa menjadi motivasi dan perhatian Pemda agar ke depan terus berlanjut.

“Ini kegiatan yang cukup luar biasa, dengan keterbatasan fisik tapi para teman disabilitas tuli tetap semangat. Inilah bagian memerdekakan saudara-saudara kita para penyandang disabilitas,” ungkap Yasin.

Di tempat yang sama, Manager PT. Poso Energy, Basri Jalil juga ikut terharu karena baru pertama kalinya mengikuti upacara bersama disabilitas.

“Ini sangat luar biasa. Ke depan kegiatan ini harus berlanjut dan saya akan memberikan dukungan penuh,” tegas Basri Jalil.

Sementara itu, Ketua Panitia, Rina Hardianti yang juga selaku JBI, mengatakan, kemerdekaan harus dimaknai dengan kesempatan yang setara kepada semua warga negara.

Dia berharap, kegiatan tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah dan sekaligus motivasi bagi para penyandang disabilitas untuk bisa merasakan kemerdekaan dan kesetaraan.

“Melalui semangat peringatan 77 tahun Kemerdekaan RI kita kembali merefleksikan kepada mereka kelompok rentan dalam struktur sosial kita,” ungkap Rina.

Upacara juga dirangkai sejumlah lomba menarik, seperti berjalan jongkok dengan karung, makan kerupuk, mewarnai serta lomba menerjemahkan bahasa isyarat.

Reporter : Mansur
Editor : Rifay