PALU – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Palu, Ilham, membuka pertemuan Refreshing Kader Posyandu Balita, di salah satu lokasi wisata, Jumat (03/06).

Ilham, mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI akan menggodok transformasi pelayanan kesehatan, salah satunya transformasi layanan primer.

“Di layanan primer ini ada yang harus dibenahi dan diperbaiki ke depan, salah satunya adalah Posyandu. Posyandu harus direvitalisasi,” katanya.

Dia menambahkan, ke depan Posyandu tidak hanya melaksanakan tugas berkaitan dengan balita atau ibu hamil, tapi semua siklus hidup termasuk remaja sampai lanjut usia.

Bahkan, katanya, ke depan Posyandu tidak hanya ada di tingkat kelurahan, namun kemungkinan juga berada di tingkat RT/RW.

Kemungkinan besar, lanjut dia, ada 20 standar pelayanan Posyandu yang juga sementara digodok, sehingga semakin ditingkatkan.

“Nantinya Posyandu ini bisa diatur oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Jadi ini bersinergi, agar persoalan angka kematian ibu dan anak bisa ditekan. Itu tujuan Kementerian Kesehatan melakukan transformasi layanan kesehatan,” ungkapnya.

Tentu, lanjut dia, hal ini sejalan dengan program Pemkot Palu yaitu transformasi layanan kesehatan yang merupakan program kedua dari Dinas Kesehatan Kota Palu.

“Pertama adalah Palu Kota Sehat. Kedua adalah transformasi Puskesmas menjadi klinik modern. Tentu berkaitan dengan Posyandu. Oleh karenanya, melalui pertemuan ini, sangat diharapkan dukungan para kader,” katanya.

Dengan dukungan itu, lanjutnya, Pemkot Palu memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kader yang ada di wilayah Kota Palu.

Diketahui, saat ini ada kurang lebih 300 jumlah Posyandu dan 1000-an lebih kader yang ada di Kota Palu.

Pada kesempatan itu, Ilham mengajak para kader untuk saling bahu membahu menjunjung tinggi kinerja guna mencapai derajat kesehatan Kota Palu yang lebih baik ke depan, khususnya berkaitan dengan balita, ibu dan anak karena merupakan salah satu indikator keberhasilan stunting di Kota Palu.

“Kenapa balita? karena balita merupakan cikal bakal generasi penerus ke depan. Tentu kita tidak mau generasi penerus kita kekurangan gizi dan lainnya yang mempengaruhi perkembangan dari pada psikomotornya. Mari kita saling merekatkan menjalin kerja sama yang baik mulai dari tingkat bawah secara berjenjang dan seterusnya,” tandasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay