DONGGALA – Ditetapkannya Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala sebagai penyangga pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN), mendapatkan respon positif dari warga, terkhusus warga di Desa Talaga dan Desa Sabang yang menjadi fokus utama program tersebut. Kesempatan tersebut dinilai menjadi peluang usaha bagi petani dengan terbukanya akses pemasaran.

Berdasarkan data dari Kecamatan Dampelas, rencana penetapan lokasi kawasan pangan untuk IKN di Talaga maupun Sabang seluas 1.125,59 hektare. Di antara lahan tersebut, sebanyak 1.000 hektar merupakan lahan kosong. Sedangkan lahan yang masuk dalam kawasan milik masyarakat Sabang dan Talaga sekitar 123 hektare.

Camat Dampelas, Arwin, mengatakan, respon masyarakat menyambut program kawasan pangan pertanian dan peternakan bagi IKN sangatlah menggembirakan. Menurutnya, ini merupakan anugerah bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan kebun.

“Kalau sebelumnya banyak kebun warga yang terisolasi, maka dengan sendirinya akan ada jalan baru sebagai akses yang memudahkan bagi petani dalam program penyangga pangan,” kata Arwin, Senin (18/04).

Menurutnya, selama ini lahan warga baik di Sabang maupun di Talaga banyak yang jauh aksesnya, tidak punya jalan yang bagus, sehingga walaupun sudah lama dibuka, namun belum produktif, bahkan beberapa bagian kembali jadi hutan.

“Dengan adanya pembangunan jalan dari tepi pantai ke kawasan lahan pangan, maka sangatlah membantu nantinya,” katanya.

Arwin menjelaskan, program penyangga pangan ini nantinya akan terintegrasi secara baik pada pengembangan peternakan, perikanan dan pariwisata sesuai potensi yang ada.

“Karena itu dalam menyambut program yang ditetapkan di Sabang ini, saya tetap memberi ruang diskusi dan memberi pencerahan pada masyarakat. Sambutan positif itu sangat direspon pula melalui lembaga adat dan tokoh-tokoh masyarakat untuk memberi dukungan adanya program penopang IKN,” jelas Arwin.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay