PALU – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, Ajengkris menghaturkan permohonan maaf kepada Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, terkait sindiran yang diucapkannya saat melakukan pertemuan dengan pedagang di Pasar Moderen Bambaru, Jumat (08/04) lalu.
Ajengkris menyatakan, permohonan maaf itu dilakukan dengan penuh kesadaran dan tidak ada tekanan atau paksaan dari pihak manapun.
Selain kepada wali kota, ia atas nama pribadi dan keluarga juga memohon maaf kepada wakil wali kota serta semua unsur terkait, seperti Inspektorat, Kabag Hukum, Dinas PU serta semua tokoh masyarakat. Juga kepada Gubernur Sulteng serta semua aparat agar dapat memaafkan dirinya di Bulan Suci Ramadhan.
“Saya selaku aparat Pemerintah Kota Palu selaku bawahan beliau (Wali Kota Palu), dengan ini memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila perkataan saya telah menyinggung perasaan Bapak Wali Kota,” ucap Ajengkris di hadapan sejumlah wartawan, di ruang kerjanya, Rabu (13/04).
Ia sendiri mengaku telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Hadianto Rasyid. Ia bahkan mengaku sangat terharu karena telah mendapatkan maaf dari wali kota.
“Dengan kemurahan hati, Bapak Wali Kota telah memaafkan saya soal apa yang terjadi pada hari Jumat itu. Saya beranggapan bahwa wali kota ini merupakan sosok pimpinan yang mempunyai hati pemurah. Karena sejak adanya ungkapan saya pada Jumat itu, beliau sendiri tidak pernah mengeluarkan statemen apapun,” ujarnya.
Ia bahkan menganggap bahwa Wali Kota Palu berhati malaikat. Walaupun begitu banyak orang yang menelepon wali kota terkait persoalan itu, namun yang bersangkutan tidak menanggapinya.
“Saya juga selama empat hari ini cooling down dan menyadari bahwa dengan ungkapan saya itu ada yang tersakiti sehingga saya memohon maaf atas hal itu dalam rangka menjaga habluminannas saya semasa hidup,” bebernya
Kepadanya, Wali Kota Palu juga menyampaikan untuk tetap bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi. Kepada wali kota, Ajengkris juga menyampaikan akan menerima segala risiko yang terjadi akibat pernyataannya itu.
“Selaku insan biasa di dunia ini pasti saya akan mengikuti jejak beliau. Orang lempar dengan batu, Pak Wali balas dengan kapas,” tuturnya.
Menurut Ajengkris, kejadian ini menjadi pelajaran bagi dirinya bahwa sesuatu yang berhubungan dengan emosi itu jangan dituruti, semua harus dihadapi dengan kepala dingin.
Ditanya soal sikap politiknya pada Pilkada 2024 mendatang, Ajengkris menyatakan masih tetap mendukung Wali Kota Hadianto dan Wakil Wali Kota Reny A. Lamadjido.
Di hadapan pedagang Pasar Moderen Bambaru dan sejumlah pejabat Pemkot Palu, beberapa waktu lalu, Ajengkris dengan nada emosi sempat menyampaikan beberapa kalimat yang bernada sindiran kepada Hadianto Rasyid. Salah satunya ia menyebut bahwa yang bersangkutan merupakan sosok yang suka marah-marah dan dan tidak memiliki seni dalam memimpin.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay