PALU – Balai Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM) di Palu, dalam pelaksanaan program gerakan konsumsi pangan melalui kantin sehat, melakukan pengujian terhadap makanan/minuman sebanyak 500 kantin di sekolah. Pengujian sampel itu, bertujuan untuk memastikan panganan aman dikonsusmi bagi para siswa.
Pengkaji Risiko Obat dan Makanan BPOM Palu Dra Riati Yulia mengatakan, program nasional dan Sulteng pada tahun ini,masuk dalam 10 provinsi yang m elaksanaan program tersebut. Menyasar tiga kabupaten dan satu kota,masing-masing, Palu, Sigi, Donggala dan Parimo.
“Dananya terbatas hanya 500, itu pun juga beberapa sekolah juga belum semua kita bisa jangkau. Tempatnya juga sampai di gunung, terlalau jauh, sementara dananya sangat terbatas yang disiapkan petugas kita juga terbatas,” kata Tiati Yulia, Seenin (7/8).
Koordinator Germas ini menjelaskan, hingga 200 sekolah yang telah diperiksa, hasil sampel menunjukkan makanan yang dijual di sekolah negatif atau belum ditemukan sekolah yang menjual makanan yang menggunakan bahan berbahaya.
Saat ini kata dia, pihaknya fokus melakukan pemeriksaan makan yang menjadi favorit para siswa.
“Siomay, jus, pentolan,minuman yang dijual naik sepeda. Hasil sementara negatif. Kita tidak tahu 300 sekolah kebelakang ini mulai minggu ini. Kalau tingkat kebersihanya,ternyata itu masih renda,dan menjadi rana Dinas Kesehatan,” sebutnya.
Menurut dia, kesadaran penjual masih minim untuk menjaga kebersihan dagangannya. Belum lagi, nilai gizi yang terkandung dalam makanan tidak memenuhi asupan gizi di masa pertumbuhan anak-anak. Nantinya lanjut dia, generasi kita akan terganggu pertumbuhan sel-sel saraf sehingga kemampuan analisis mereka akan menurun. (NANANG IP)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.