PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid membuka kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, di ruang pertemuan salah satu hotel, di Kota Palu, Sabtu (29/01).
Menurut Hadianto, Musda MUI kali ini merupakan musyawarah yang dinanti-nanti untuk melakukan evaluasi dan instrospeksi atas perjalanan kepengurusan MUI Kota Palu selama ini.
“Kewajiban kita adalah saling memperbaiki di antara kita. Bukan dengan tujuan untuk menjatuhkan satu sama lain,” katanya.
Menurutnya, perubahan kepengurusan adalah hal biasa dan lumrah, bahkan sewajarnya seperti itu, sehingga ruang kesempatan harus terbuka lebar bagi semua untuk melanjutkan kerja-kerja positif dan mampu menempatkan MUI pada tempatnya yang memiliki peran strategis dalam membangun kesepahaman, menguatkan toleransi dan membangun kekuatan umat.
Ia berharap, MUI Kota Palu mampu bersinergi dan diharapkan terbangun komunikasi dua arah, sehingga saling menguatkan satu sama lain yang mewujudkan aktualisasi simbiosis mutualisme.
“Karena sinergitas yang utuh akan semakin menguatkan upaya-upaya kita membangun dan menciptakan perubahan yang baik di kota yang kita cintai ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pengurus MUI harus menjunjung tinggi toleransi agar perbedaan-perbedaan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai sunnatullah, menjadi hal yang lumrah dan dapat diterima oleh semua.
“Karena perbedaan itu pangkal bagi kita membangun kesatuan,” katanya.
Dia berharap besar musyawarah ini dapat berjalan dengan baik dan melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang implementatif bagi MUI sendiri serta penguatan kerja sama dalam membangun Kota Palu yang lebih baik.
Turut hadir dalam pembukaan tersebut, Ketua MUI Provinsi Sulteng, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, Ketua MUI Kota Palu Prof. Dr. Zainal Abidin dan pihak terkait lainnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay