PARIMO – Sejak tiga tahun lalu menjalankan program pengurangan kasus stunting, Tim percepatan penanganan stunting Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) dinobatkan sebagai tim yang inovatif se-Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parimo, Irwan, mengatakan, apa yang telah dilaksanakan pemerintah setempat dalam mengintervensi masyarakat agar tumbuh kembang anak lebih baik telah membuahkan hasil, terbukti, beberapa kali penganugerahan khusus stunting, Parimo selalu masuk dalam nominasi.

“Daerah ini dinyatakan terbaik inovasi, berkat kehadiran sistem informasi data stunting (Simading), sehingga secara gamlang data-data menyangkut penanganan kekerdilan anak dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat,” ungkapannya ditemui, Rabu (22/12).

Menurut dia, Parimo sebagai salah satu daerah lokus telah mampu menekan kasus tersebut dari sebelumnya di tahun 2019 presentasi kekerdilan anak sekitar 34 persen, dan tahun 2021 berada di angka 11,4 persen.

Kata dia, keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras tim dan dan instansi teknis lainnya didukung dengan pihak-pihak lain yang turut berpartisipasi.

Ia menilai, keberhasilan menekan angka kasus juga merupakan komitmen pemerintah guna mewujudkan generasi yang sehat, mandiri dan memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul.

Ia menambahkan, sejalan dengan program tersebut, katanya, Perimo di tahun 2022 nanti lebih menyiapkan strategi penanganan stunting, salah satunya menggandeng instansi vertikal turut serta, dan mendorong penuh program dan kegiatan ke desa-desa yang menjadi lokus penanganan.

“Termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng ikut berpartisipasi dengan menempatkan tim di 45 desa lokus, yang mana target tahun depan Parimo harus mampu menekan angka stunting 9 persen dalam rangka mendukung program percepatan penanganan stunting Nasional,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin