LUWU TIMUR – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Siberkreasi dan Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 27 Oktober 2021 di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga yang dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi ini mengangkat tema “Hati-hati dengan Berbagi Berkas Gratis”.

Program kali ini diikuti 641 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Dosen, Panubut Simorangkir, Kreator Konten Digital, Dian Putri Nitami, Astamedia Blogging School, Irma Suryani, dan Penulis Konten, Ayi Prima. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Vivie Zabkie.

Panubut sebagai narasumber pertama, membuka sesi materi dengan paparan kecakapan digital bertema   “Keterampilan Digital & Belajar Secara Daring”. Menurut dia, kemampuan dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras, lunak, dan sistem operasi digital dalam keseharian perlu dikuasai untuk meningkatkan daya saing kita di tengah kemajuan teknologi.

“Terkait pembelajaran daring, baik pendidik maupun peserta didik perlu memanfaatkan teknologi untuk mencapai keberhasilan pendidikan,” ujar dia.

Berikutnya, Dian menyampaikan materi etika digital berjudul “Jangan Asal Klik di Internet”. Ia mengatakan, beberapa risiko yang mungkin terjadi jika kita asal mengklik di internet, antara lain terbobolnya akses akun data media digital, jaringan koneksi down, terambil alihnya akses dan masuknya konten negatif, serta penipuan melalui jaringan internet.

“Hindari mengklik tautan yang menyerupai laman resmi, URL atau alamat lamannya typo, laman yang tak menggunakan protokol HTTPS, banyak tautan yang tak bisa diakses, maupun laman yang sering gagal ketika melakukan login,” pesannya.

Sebagai pemateri ketiga, Irma yang membawakan tema budaya digital tentang “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik”, mengatakan, kecakapan pemanfaatan teknologi digital secara bijak, cerdas, cermat, dan tepat guna akan mampu menjawab tantangan derasnya arus informasi maupun konten negatif yang bertebaran di dunia maya.

“Pengembangan literasi digital di sekolah perlu keterlibatan seluruh komunitas akademik untuk mendukung pendidik maupun anak didik mampu mencari referensi pembelajaran hingga pemanfaatan internet secara positif,” ujarnya.

Adapun Ayi, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Resiko Berbagi Berkas Gratis”. Ia mengatakan, file sharing (aktivitas membagi atau menyediakan akses data baik berupa dokumen, program komputer, e-book maupun multimedia ke media digital di internet kepada orang lain secara gratis), menimbulkan berbagai risiko.

“Misal, penyebaran program jahat seperti virus, ancaman privasi, peretasan, hingga jerat hukum akibat pelanggaran hak cipta. Tips mengurangi risiko ancaman siber saat berbagi berkas: aktifkan firewall, rutin memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak, gunakan antivirus terperbarui, pindai  berkas sebelum diunduh, dan hindari berkas ilegal atau yang melanggar hak cipta,” paparnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta.

Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah bagaimana cara mengedukasi anak agar positif berinternet.

Narasumber menjelaskan bahwa anak-anak cenderung meniru orang terdekatnya, maka kita harus jadi teladan baik bagi mereka dalam berselancar di dunia maya. Jalin komunikasi yang terbuka dan hangat dengan anak terkait aktivitas internet sesuai usianya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***